"Melalui Kapolres Jayawijaya saya sudah mengimbau agar saudara-saudara kita yang mau bekerja agar jangan dulu keluar dari Wamena. Kalau bisa mereka untuk sementara ini bekerja di sekitar Wamena itu saja. Kalau sudah di luar dan lepas dari pengawasan aparat kita di sana maka mungkin agak susah untuk dipantau mengingat wilayah Wamena itu agak luas," kata Irjen Paulus di Timika, Minggu.
Imbauan itu disampaikan Kapolda Papua menyikapi masih terjadinya aksi kekerasan terhadap warga luar Papua di Wamena hingga saat ini.
Baca juga: Perantau Minang diimbau tetap di Wamena jika keamanan dijamin
Baca juga: Kapolda: Pembunuhan di Wouma berkaitan dengan kerusuhan 23/9
Terakhir pada Sabtu (12/10), seorang pekerja bangunan atas nama Deri Datu Padang (30), tewas setelah ditikam oleh orang tak dikenal saat melintas di dekat Jembatan Wowa, Kota Wamena.
Almarhum Deri Datu Padang merupakan warga asal Toraja, Sulawesi Selatan.
Kapolda mengatakan situasi di Kota Wamena sudah kembali kondusif dalam beberapa pekan terakhir pasca-dilanda kerusuhan massal pada Senin (23/10).
Pasukan pengamanan baik Polri maupun TNI terus dikerahkan ke Wamena untuk mengembalikan situasi kamtibmas di wilayah itu ke kondisi semula seperti sebelum terjadi kerusuhan.
"Setelah situasi kekerasan tanggal 23 September itu tidak ada lagi pembakaran di Kota Wamena. Namun dibalik situasi yang berangsur-angsur kondusif itu tetap ada pelaku-pelaku kejahatan yang menggunakan senjata tajam maupun yang menggunakan senjata api. Mereka-mereka itu tetap menjadi ancaman bagi personel maupun bagi masyarakat yang lainnya," kata Irjen Paulus.
Baca juga: Polisi klaim situasi Wamena kondusif
Baca juga: Polres Jayawijaya selidiki kasus penikaman warga
Kapolda mengakui semua pihak baik TNI, Polri maupun Bupati Jayawijaya John Richard Banua telah bekerja keras untuk mengupayakan pemulihan kembali situasi Kota Wamena yang sempat luluh lantak akibat dilanda kerusuhan.
Dengan situasi kamtibmas yang berangsur-angsur pulih kembali itu, katanya, aktivitas sekolah, pemerintahan maupun kesehatan di Kota Wamena kini mulai bergeliat lagi.
Menyangkut pelaku penikaman yang menyebabkan meninggalnya almarhum Deri Datu Padang itu, Kapolda mensinyalir dilakukan oleh warga di sekitar Kampung Woma, Wamena yang merupakan anak-anak muda yang tidak memiliki pekerjaan jelas.
"Itu anak-anak yang free man yang hidupnya mau enak saja, tidak mau bekerja hanya mau mengganggu yang lain. Mau dapat hasil yang banyak dengan cara-cara yang tidak benar," ujar Irjen Paulus dengan nada kesal.
Kapolda menegaskan jajarannya akan mengusut tuntas kasus kematian Deri Datu Padang.
"Itu menjadi tugas kami untuk ungkap pelakunya. Hari ini juga saya akan berangkat menuju Wamena. Sementara Bapak Pangdam XVII Cenderawasih (Mayjen TNI Herman Asaribab) sudah lebih dulu tiba di Wamena pagi ini. Saya juga mengutus Direskrim Umum Polda Papua dengan penyidiknya untuk membantu pengusutan kasus itu," kata Irjen Paulus.
Baca juga: Forkompimda Jayawijaya gelar pertemuan terkait penikaman warga
Baca juga: Kapolda: Korban penikaman di Wamena pekerja bangunan Gereja Katolik
Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019