• Beranda
  • Berita
  • BUMNag Padang Pariaman kembangkan AJO, ojek online berkearifan lokal

BUMNag Padang Pariaman kembangkan AJO, ojek online berkearifan lokal

13 Oktober 2019 16:11 WIB
BUMNag Padang Pariaman kembangkan AJO, ojek online berkearifan lokal
Wali Nagari III Koto Aur Malintang, Kecamatan IV Koto Aur Malintang, Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar Azwar Mardin. (ANTARA /Aadiaat M. S.)

Nanti konsumen bisa memilih dengan siapa akan belajar atau bisa memilih penceramah untuk mengisi acara keagamaan

Nagari III Koto Aur Malintang, Kecamatan IV Koto Aur Malintang, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, membentuk Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) Batu Basa Mandiri dengan usaha ojek online atau dalam jaringan (daring) Antar Jemput Online (AJO) yang pengemudinya sudah mencapai 275 orang.

"Jumlah pengendara ojek online tersebut baru untuk wilayah Kota Padang dan Bukit Tinggi. Untuk Kota Solok, AJO akan beroperasi dalam waktu dekat," kata Wali Nagari III Koto Aur Malintang Azwar Mardin di Parit Malintang, Sabtu.

Meskipun usaha ojek online milik BUMNag tersebut telah berkembang di dua kota besar di provinsi itu, namun untuk wilayah Kabupaten Padang Pariaman AJO dijadwalkan akan beroperasi November tahun ini.

Ia mengatakan AJO tersebut awalnya dikembangkan oleh sejumlah pemuda di Nagari III Koto Aur Malintang, lalu pada 2018 pihak pemerintahan nagari mengajaknya bergabung menjadi salah satu usaha BUMNag Batu Basa Mandiri.

Namun, kata dia ojek, daring tersebut masih kalah saing dengan perusahaan besar yang memiliki usaha yang sama, sehingga pihaknya saat ini lebih fokus pengembangan layanan aplikasi sambil mengurus izin usaha.

Azwar Mardin yakin usaha yang dijalankan dapat berkembang dengan pesat karena lebih menekankan kearifan lokal, di antaranya fitur kearifikan lokal dalam aplikasi AJO seperti Jo Pandeka, Jo Guru Silek, Jo Guru Ngaji, dan Jo Les.

"Nanti konsumen bisa memilih dengan siapa akan belajar atau bisa memilih penceramah untuk mengisi acara keagamaan," katanya.

Sebelum fitur tersebut diluncurkan, kata dia, pihaknya akan menjalin kerja sama dengan pihak terkait, di antaranya Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI).

Ia mengatakan kendala yang dihadapi pihaknya saat ini yaitu keterbatasan tenaga teknologi informasi yang saat ini hanya satu orang, serta minimnya dilakukan promosi.

"Kami sekarang mencari tenaga IT (information technology) untuk membantu tenaga IT yang kami miliki," ujar Azwar Mardin.

Baca juga: Tarif baru ojek online resmi berlaku di seluruh Indonesia hari ini

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019