• Beranda
  • Berita
  • Menhub: Tarif LRT Jabodebek diperkirakan sebesar Rp12.000

Menhub: Tarif LRT Jabodebek diperkirakan sebesar Rp12.000

13 Oktober 2019 18:18 WIB
Menhub: Tarif LRT Jabodebek diperkirakan sebesar Rp12.000
Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan (kanan) dan Menhub Budi Karya Sumadi (kedua kiri) meninjau kondisi bagian dalam gerbong kereta layang ringan atau LRT usai diangkat secara perdana di Stasiun Harjamukti, Depok, Jawa Barat, Minggu (13/10/2019). Progres pembangunan proyek LRT Jabodebek lintas pelayanan 1 Cibubur-Cawang telah mencapai 85,7 persen dan satu rangkaian gerbong LRT telah diangkat dan diparkir di Depo Stasiun Harjamukti. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/wsj. (ANTARA FOTO/ASPRILLA DWI ADHA)

Itu sudah subsidi, karena harga komersialnya sebesar Rp25.000

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengemukakan bahwa perkiraan tarif tiket kereta layang ringan (Light Rail Transit/LRT) Jabodebek sebesar Rp12.000 untuk setiap perjalanan.

"Itu sudah subsidi, karena harga komersialnya sebesar Rp25.000. Pemerintah subsidi 50 persen," ujar Menhub Budi Karya Sumadi di Jakarta, Minggu

Menurut dia, perkiraan tarif harga tiket LRT Jabodebek itu nantinya bisa mengalami perubahan ke depannya. "Bisa ada perubahan, sementara ya itu dulu," kata Menhub.

Ia mengemukakan terdapat tiga rute yang akan dilayani oleh LRT Jabodebek tersebut, yakni rute Cawang-Cibubur, Cawang-Kuningan-Dukuh Atas, dan Cawang Bekasi Timur.

Saat ini, lanjutnya, pengerjaan untuk lintas Cawang-Cibubur sudah mencapai sebesar 85,7 persen, lintas Cawang-Kuningan-Dukuh Atas sebesar 56,1 persen, dan lintas Cawang-Bekasi Timur sebesar 59,5 persen.
Baca juga: Adhi Karya terima pembayaran keempat proyek LRT Rp1,4 triliun
Baca juga: Rangkaian kereta LRT Jabodebek berhasil diangkat, begini pujian Luhut

 

Menhub Budi Karya menambahkan pada 18 Oktober nanti akan dilakukan uji coba LRT Jabodebek untuk lintas Cawang-Cibubur. Uji coba operasi LRT Jabodebek akan dimulai, meski progres pembangunan belum sepenuhnya rampung.

"Tahap pertama ini uji coba selama satu bulan, berarti sampai 18 November. Kita melakukan bersamaan, melakukan tes sarana dan juga konstruksi di lintas lainnya. Kami berharap November 2021 semua sudah bisa selesai," kata Menhub.

Ia juga mengatakan LRT Jabodetabek itu akan menggunakan sistem persinyalan moving block yang diatur secara tepat waktu dengan komputer. Teknologi itu diyakini akan memperpendek head way (jangka waktu kedatangan) rangkaian kereta, sehingga dapat mengangkut lebih banyak penumpang.

Dalam kesempatan itu, Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengapresiasi pembangunan LRT Jabodebek yang mulai terlihat hasilnya.

"Pekerjaan yang panjang ya, tapi saya kira sudah mulai kelihatan buahnya," ucap Luhut.

Ia menambahkan LRT Jabodebek itu sedianya dapat mengangkut penumpang sebanyak 1.500 orang dalam satu rangkaiannya. Satu rangkaian yang terdiri dari enam gerbong

"Satu gerbong bisa 250 orang, kalau enam ya kira-kira 1500 orang," kata Luhut. Oleh karena itu, ia berharap pengoperasian LRT Jabodebek kelak dapat mengurangi kemacetan dan polusi di wilayah tersebut.

Baca juga: LRT Jabodebek akan diuji coba akhir Oktober, rute Cibubur-Cawang
Baca juga: Dishub Sumsel siapkan jalur LRT terintegrasi angkutan sungai

 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019