"Kami kemarin langsung bertemu dengan Panitia Penyelenggara SEA Games Filipina tentang cabor yang akan dipertandingkan. Indonesia targetnya tiga medali emas dari esport," ungkap Gatot di Jakarta, Minggu.
Berbeda dengan Asian Games 2018, di mana esport hanya dijadikan sebagai pertandingan ekspedisi, di SEA Games 2019, esports akan masuk sebagai cabang prestasi.
Baca juga: Dilema dunia olah raga di tengah perkembangan esport
Akan ada enam nomor yang akan dipertandingkan yakni Hearthstone, Tekken, Dota 2, StarCraft II, Mobile Legends: Bang Bang, dan Arena of Valor (AOV).
Gatot mengatakan Kemenpora akan mendukung penuh dan mengalokasikan anggaran bagi timnas esport yang akan bertanding di SEA Games 2019. Ia juga mengungkapkan, tim esport yang meraih medali akan mendapatkan bonus yang sama seperti yang diberikan kepada cabang olahraga lainnya.
Dengan dipertandingkannya esport sebagai cabang prestasi di SEA Games 2019, Gatot berharap itu akan menjadi langkah awal agar esport selalu dipertandingkan pada setiap pesta olahraga multi ajang internasional lainnya termasuk Asian Games 2022 di Hangzhou, China, dan Olimpiade 2032.
"Kita berharap tiga tahun yang akan datang di Hangzhou semoga (esport) dipertandingkan. Lalu Olimpiade 2032 kita juga akan bidding. Harapan kita esport setidaknya bisa jadi ekshibisi. Kalau bisa dipertandingkan lebih bagus lagi," ucapnya.
Untuk mempersiapkan diri menghadapi SEA Games 2019, timnas esport Indonesia telah memulai pelatnas sejak Agustus di Surabaya.
Baca juga: Puluhan jagoan olah raga dan esport terima penghargaan di Haornas 2019
Baca juga: Haornas 2019 soroti posisi esport dalam wacana keolahragaan nasional
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2019