Turis Jerman berwisata melihat Monas

14 Oktober 2019 09:44 WIB
Turis Jerman berwisata melihat Monas
Seorang pemandu wisata, Edi Saragih memandu sejumlah turis asal Jerman melihat Monas dan Istana Presiden, Senin (14/10/2019). (ANTARA/Laily Rahmawaty)
Sebanyak 10 wisatawan asal Jerman antusias mengikuti pemandu wisata untuk berkeliling Silang Monas, Senin pagi.

Mereka tidak khawatir dengan adanya barikade kawat dan mobil barikade polisi yang siaga di luar gerbang masuk Monumen Nasional (Monas).

Mereka tiba di Monas sekitar pukul 08.20 WIB menggunakan satu unit bus pariwisata.

Edi Saragih (48), pemandu wisata yang mendampingi para turis itu mengatakan, ia mengajak turis untuk melihat ikon Kota Jakarta, yakni Istana Negara dan Monas.

Saat melintas di depan pintu gerbang Monas ke arah Istana Negara, seorang wisatawan menanyakan kepada temannya tentang pagar kawat yang terpasang di dekat jalan yang mereka lintasi.

"What is..?," tanya wisatawan pria paruh baya tersebut lalu terus jalan ke arah Istana.

Baca juga: Satu unit "water canon" disiagakan di depan Istana
Baca juga: Sirkuit Formula E akan berada di sekitar Monas


Usai berfoto, Edi mengarahkan mereka ke pintu gerbang Monas arah narat laut depan Istana. Lalu menjelaskan kepada mereka sejarah tentang Monas dan juga Istana.

Para wisatawan asal Jerman yang terdiri atas tiga keluarga tersebut terlihat menyimak dengan seksama penjelasan yang dipaparkan Edi dalam bahasa Jerman. Sesekali mereka juga berswafoto dan mengabadikan dokumentasi

"Tadi yang dijelaskan tentang apa itu Monas, apa aja di dalamnya, sejarahnya apa, berapa tingginya dan terbuat dari apa. Saya bilang bawah Monas adalah ikon Jakarta, Ibu Kota Negara Indonesia," kata Edi.

Wisatawan asal Jerman tersebut juga menanyakan tentang kendara barikade polisi dan kawat besi yang dipasang di sekitar Monas.

"Mereka sempat menanyakannya, saya jawab kemungkinan ada yang mau daftar demonstrasi jadi petugas bersiap-siap," kata Edi.

Edi mengatakan adanya pengamanan tersebut tidak mengkhawatirkan bagi wisatawan Jerman. ​Mereka sudah terbiasa
 dengan unjuk rasa di negaranya.

"Enggak aneh sama mereka dan mereka juga tidak terganggu, karena mereka paham di Jerman juga ada demo," kata Edi.
Sejumlah wisatawan asal Jerman mendengarkan paparan pemandu wisata Edi Saragih tentang Monas sebagai Ikon Kota Jakarta, Senin (14/10/2019). (ANTARA/Laily Rahmawaty)

Edi mengatakan ini kali pertama bagi wisatawan asing asal Jerman yang dipandunya tersebut datang ke Indonesia khususnya Jakarta.

Mereka akan berkeliling Indonesia selama lima hari mulai dari Jakarta, Bogor, Bandung hingga Bali.

Sara (29) salah satu wisatawan yang datang bersama teman prianya mengatakan tertarik berada di Jakarta karena suasananya berbeda dengan Jerman terutama lalu lintasnya.

"Cukup menarik berada di sini (Jakarta) berbeda sekali dengan Jerman, apalagi lalu lintasnya aku tidak tau. Tapi aku suka berada di sini, bagus dan ingin melihat lebih banyak lagi," kata Sara.

Usai melihat Monas dan Istana selama 15 menit, rombongan wisatawan asal Jerman ini menuju Kebun Raya Bogor.

Sementara itu, menurut petugas keamanan dalam Monas, Deva Eby, untuk hari Senin kawasan Monas tutup, pengunjung hanya bisa berwisata di luar gerbang.

"Setiap Senin semua objek wisata di bawah pengelolaan Pemprov DKI Jakarta pasti tutup, Selasa baru buka. Setiap hari pengunjuk tetap bisa berwisata ke Monas," kata Deva.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019