"Seragam baru yang dirancang Didiet mengangkat tenun Nusantara, dan Didiet juga desainer yang memperhatikan pengusaha UMKM. Maka, kami tertarik untuk bekerja sama," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Akshara dalam konferensi pers di The Tribata, Dharmawangsa, Senin.
Mengusung tenun ikat dengan dominasi warna ungu dan cokelat, Didiet mendesain seragam untuk pramugari dengan sentuhan ala kebaya Kartini yang telah dimodifikasi.
Pada kebaya tersebut, Didiet juga mengaplikasikan kain tenun untuk sabuk, yang terinspirasi oleh "senteng", sabuk kain ikat yang merupakan elemen penting pada pakaian adat perempuan Bali.
Sedangkan untuk pramugara, Didiet menyematkan sedikit tenun pada bagian saku dan leher sehingga memberi kesan elegan.
Desain tersebut, lanjut Ari, akan dipromosikan Garuda Indonesia di sejumlah penerbangan khusus, dengan mengedepankan layanan bertajuk "The New Flight Experience".
"Seragam desain tematik ini akan dipakai awak kabin selama bulan Oktober dengan rute tertentu," kata Ari.
Adanya seragam tematik ini merupakan program rutin dari maskapai tersebut. Sebelumnya, pada April-Mei lalu, Garuda Indonesia merilis seragam awak kabin rancangan desainer Anne Avantie.
Untuk jadwal khusus penerbangan Garuda Indonesia yang akan dilayani oleh awak kabin berseragam tematik, akan dimulai pada Jumat (18/10) dan Minggu (20/10) untuk beberapa rute seperti Jakarta-Yogyakarta dan Jakarta-Denpasar.
Baca juga: BMW 330i Sport, mobil rakitan Indonesia di bawah Rp1 miliar
Baca juga: 20 bos otomotif terkaya di dunia
Baca juga: Mengintip yang baru dari BMW New 7 Series
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019