Jaga kepercayaan itu tidak hanya soal permintaan penjualan tapi betul-betul dikurasi. Jangan samoai konsumen kecewa
Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita meminta pelaku e-commerce bisa melakukan kurasi produk untuk menjaga kualitas barang yang dijual di platform dalam jaringan (daring) atau online.
Menurut Mendag, kurasi diperlukan seiring terus meningkatnya kecenderungan konsumen menuntut hak mereka atas penjualan produk online.
“Siapa yang beri jaminan, maka sebaiknya ke depan mulai kurasi, tidak semua produk bisa diterima. Juga harus tepat jenis dan kualitasnya,” kata Mendag Enggartiasto Lukita di Jakarta, Senin.
Mendag menuturkan kurasi produk perlu dilakukan menyusul pengalaman Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang memesan batik secara online, namun ketika pesanannya tiba tidak sesuai dengan apa yang diiklankan.
“Contohnya, testimoni Pak Gubernur Jawa Barat, dia pesan batik bagian motif bulat di depan, ternyata setelah datang, miring-miring (motifnya). Gambar dengan kualitasnya berbeda,” kata Mendag.
Menurut dia, hal semacam itu akan merugikan, tidak hanya konsumen tetapi juga e-commerce sebagai wadah perdagangan daring.
“Jaga kepercayaan itu tidak hanya soal permintaan penjualan tapi betul-betul dikurasi. Jangan sampai konsumen kecewa. Kalau sudah kecewa, rusak (kepercayaan). Maka, harus ada jaminan kalau barang tidak sesuai harus dikembalikan, diganti,” kata Mendag.
Meski demikian, ia menyebut saat ini hampir semua e-commerce telah melakukan kurasi. Hal itu bisa dilihat dari adanya sistem pengecekan penjual hingga tanda pengenal atau sertifikat terhadap penjual yang terpercaya.
“Artinya, e-commerce sudah melakukan kurasi,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Director Shopee Indonesia Handhika Jahja mengatakan pihaknya telah melakukan mekanisme kurasi produk dengan membentuk tim tersendiri.
Ia juga mengatakan pihaknya selalu membuka komunikasi dengan para penjual untuk mendukung bisnis para penjual yang mayoritas merupakan UMKM.
“Kalau dari segi kurasi, kami ada tim, tim merchandising, tim pengembangan sistem, di mana kami bisa melihat sisi penjualan, rating, dan penjual itu sendiri bagaimana,” katanya.
Baca juga: Kemendag sebut peluang ekspor kayu ringan sangat besar
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019