"Kebetulan, kami baru bersama-sama di Wamena, kemudian pulang. Saya harus ke Palu, Bapak (Wiranto) yang ke Pandeglang," kata Nila Djuwita Faried Anfasa Moeloek usai menjenguk Wiranto, di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Selasa.
Ketika itu, Wiranto, Kapolri dan Panglima TNI, beserta sejumlah menteri, termasuk Menkes berkunjung selama beberapa hari, yakni mulai 7-9 Oktober 2019 ke Wamena, Papua.
Wiranto, kata Nila Moeloek, menceritakan selama di Wamena kunjungan berlangsung dengan aman, tetapi tidak disangka ketika di Pandeglang malah ada penusukan.
"Bapak cerita pas di Wamena kami sama-sama aman. Tahu-tahu di Pandeglang kena tusuk," katanya.
Nila mengetahui Wiranto mengalami penusukan saat berada di Makassar dan langsung menduga lukanya berat karena harus operasi.
Namun, dia bersyukur karena kondisi Wiranto sudah semakin membaik setelah beberapa hari pasca-operasi.
"Tetapi, perlu istirahat sehingga ada tahap demi tahap yang harus dilakukan oleh Pak Wiranto. Enggak boleh langsung bergerak, tadi sudah jalan. Jadi, cukup baik," katanya.
Menko Polhukam sekaligus Ketua Umum PP PBSI Wiranto diserang oleh orang tidak dikenal saat melakukan kunjungan kerja di daerah Pandeglang, Banten pada Kamis (10/10) siang.
Akibat penyerangan tersebut, Wiranto dikabarkan terkena dua tusukan di perut dan sempat dirawat di RSUD Berkah, Pandeglang, sebelum dirujuk ke RSPAD Gatot Soebroto Jakarta.
Baca juga: Hasto: Mega terus pantau kondisi Wiranto
Baca juga: Hasto: Kondisi Wiranto semakin membaik
Baca juga: Jokowi jelaskan kondisi Wiranto stabil
Luhut tidak takut bercengkerama dengan masyarakat
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019