Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sumatera Selatan merespons secara cepat penanganan kebakaran yang menghanguskan 62 rumah di Kecamatan Gandus, Kota Palembang pada Selasa sore.Kami mengajak masyarakat untuk membantu para korban melalui donasi ACT
Branch Manager ACT Sumsel, Ardiansyah, di Palembang, Selasa, mengatakan Tim Emergency ACT telah membuka posko bantuan di lokasi kejadian untuk mendata dan meringankan beban korban-korban kebakaran.
"Tercatat 62 unit rumah di RT06 dan 08 hangus terbakar, akibatnya 81 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal," ujar dia.
Setelah kebakaran tersebut, ACT langsung mengevakuasi korban dan membagikan masker, sedangkan mulai Rabu (16/10) ACT Sumsel akan bersiaga penuh di posko untuk menyalurkan bantuan kepada para korban.
Saat ini, para korban membutuhkan logistik, seperti makanan ringan cepat saji, bahan pangan pokok (beras, minyak, telur), perlengkapan sekolah, pakaian dalam, perlengkapan shalat, air bersih, pakaian layak pakai, popok bayi, pembalut, obat-obatan, dan makanan bayi.
"Kami mengajak masyarakat untuk membantu para korban melalui donasi ACT ke nomor rekening BNI Syariah 66 0000 5505 dan Mandiri 127 000 781 6612 atas nama Yayasan Aksi Cepat Tanggap, mohon tiga angka terakhir dari nilai donasi ditulis 700 sebagai kode," kata dia.
Terkait dengan informasi terbaru kondisi para korban, publik dapat menghubungi narahubung ACT Sumsel dengan nomor 0813 6900 7979.
Kebakaran melanda kawasan padat penduduk di Jalan Pangeran Ing Kenayan, Kecamatan Gandus, Kota Palembang. Kebakaran bermula pukul 13.30 WIB dan baru bisa dipadamkan sekitar pukul 18.00 WIB.
Lokasi kebakaran tersebut berdekatan dengan rumah orang tua Kapolri Jendral Tito Karnavian dan merupakan kawasan pemukiman lama Palembang yang banyak berdiri rumah-rumah tradisional.
Baca juga: Satu orang meninggal pada kebakaran beruntun di Palembang
Baca juga: 11 rumah di kawasan padat penduduk Palembang terbakar
Baca juga: ACT Sumsel dirikan posko respon cepat di lokasi 107 rumah terbakar
Pewarta: Aziz Munajar
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019