Balai Karantina Pertanian Kelas I A Kupang memasang fasilitas karpet disinfektan di Bandara El Tari Kupang untuk mencegah masuknya virus demam babi Afrika ke ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur itu.kasus penyebaran virus demam babi Afrika ini sudah masuk di Timor Leste
“Beberapa langkah kami lakukan dalam mencegah masuknya virus babi Afrika di NTT, pertama kami sudah memasang karpet disinfektan di Bandara El Tari Kupang,” kata Kepala Balai Karantina Kelas I A Kupang, Nur Hartanto, di Kupang, Rabu.
Dia mengatakan, karpet disinfektan tersebut ditempatkan pada pintu masuk kedatangan penumpang penerbangan internasional dari Timor Leste.
Para penumpang yang masuk, lanjutnya, diwajibkan melewati karpet tersebut sehingga kemungkinan virus yang terbawa melalui alas kaki sudah terdisinfeksi.
Sedangkan untuk barang-barang yang dibawa penumpang, pihaknya bekerja sama dengan manajemen bandara dan bea cukai setempat melakukan pemeriksaan.
“Jadi kalau ada kedapatan barang-barang bawaan yang terkait dengan bahan dari babi maka langsung ditahan untuk diperiksa,” katanya.
Baca juga: Demam Babi Afrika jangkit ternak di Timor Leste
Dia menjelaskan, upaya pemeriksaan orang dan barang ini diutamakan kepada para penumpang yang menggunakan rute penerbangan internasional dari Timor Leste masuk ke Kota Kupang.
“Mengingat kasus penyebaran virus demam babi Afrika ini sudah masuk di Timor Leste sehingga kita lakukan pencegahan karena NTT terkoneksi langsung dengan Timor Leste,” katanya.
Nur menambahkan, pihaknya sudah mengeluarkan surat edaran yang melarang para penumpang untuk membawa komoditas yang berbahan dasar dari babi termasuk barang-barang kargo.
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pihak bandara serta maskapai setempat untuk melakukan pemusnahan sampah-sampah yang ditinggalkan para penumpang di pesawat.
“Kami juga berharap masyarakat dari NTT yang berpergian ke Timor Leste juga tidak membawa produk-produk dari negara tersebut terutama yang berbahan dari babi,” katanya.
Baca juga: Puluhan ternak babi mati mendadak di Tapanuli Utara
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019