Humas BBKSDA Riau, Dian Indriati di Pekanbaru, Rabu mengatakan, pihaknya menerima laporan dari masyarakat mengenai insiden tersebut pada Selasa (15/10) siang.
"Tanpa menunggu waktu, kami dari Balai Besar KSDA Riau segera menurunkan Tim Rescue ke lokasi," katanya.
Ia mengatakan informasi awal yang didapatkan adalah gajah sumatera (elephas maximus sumatranus) tersebut terlihat sendirian sedang berendam di sungai, dan sudah ditinggalkan kelompoknya. Setelah tim sampai ditempat kejadian, lanjutnya, diketahui bahwa lokasi gajah sumatera (elephas maximus sumatranus) tersebut berada di konsesi PT Arara Abadi Distrik Melibur.
"Masyarakat membantu dengan mengawasi posisi satwa tersebut agar selalu terpantau," ujarnya.
Kemudian tim segera melakukan pelepasan jerat nilon yang kuat mengikat anak gajah berjenis kelamin jantan tersebut.
"Diperkirakan gajah itu berumur sekitar satu tahun," ujarnya.
Ia mengatakan tim BBKSDA Riau bisa melepas jerat yang mencengkeram kaki kiri gajah pada Selasa petang.
Dikarenakan kondisi gajah yang mulai melemah dengan luka jerat parah, lanjutnya, maka tim memutuskan untuk dilakukan tindakan medis darurat di lokasi.
Rencananya anak gajah tersebut akan dievakuasi dari lokasi tersebut. Proses evakuasi juga melibatkan dua ekor gajah sumatera jinak.
"Saat ini, upaya evakuasi masih dilakukan dengan pengawalan dua gajah jinak, Bankin dan Indah," kata Dian.
Baca juga: Kondisi anak gajah luka terjerat di Aceh mulai membaik
Baca juga: Anak gajah kena jerat, dirawat di CRU Serbajadi
Baca juga: Bayi gajah jantan kembali lahir di Taman Nasional Way Kambas
Pewarta: FB Anggoro
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2019