• Beranda
  • Berita
  • Optimalkan peran tol laut, Kemenhub jajaki gandeng e-commerce

Optimalkan peran tol laut, Kemenhub jajaki gandeng e-commerce

16 Oktober 2019 15:12 WIB
Optimalkan peran tol laut, Kemenhub jajaki gandeng e-commerce
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan Sugihardjo. ANTARA/ Juwita Trisna Rahayu.

kalau biaya transportasi disubsidi, harga barang akan turun. Kalau tidak turun, berarti tidak dinikmati konsumen

Kementerian Perhubungan akan menjajaki peluang kerja sama dengan e-commerce guna mengoptimalkan peran tol laut dalam menekan disparitas harga di sejumlah wilayah.

“Kita sedang berpikir ada beberapa e-commerce yang gratis ongkos kirim. Kalau kita bisa bekerja sama dengan e-commerce kan bisa memotong rantai pasok. Jadi bisa langsung,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan Sugihardjo dalam seminar bertajuk “Membangun Rantai Pasok Nasional Terintegrasi Berbasis Platform Logistik 4.0” di Jakarta, Rabu.

Menurut Sugihardjo, subsidi transportasi melalui program tol laut diharapkan dapat menekan biaya logistik sehingga harga barang yang diterima konsumen akan menjadi lebih murah. Paling tidak, harga barang di wilayah timur dan barat bisa setara atau tidak berbeda jauh.

Baca juga: Ini harapan pemerintah atas keberadaan tol laut, hapus blok ekonomi

Ia menambahkan kerja sama dengan e-commerce diharapkan dapat membantu mengurangi biaya tambahan lainnya sehingga harga di tangan konsumen bisa lebih murah.

“Tapi ini masih kami jajaki. Tol laut kerja sama dengan e-commerce untuk memasukkan barang, misalnya, supaya harga di ‘end user’ bisa turun,” katanya.

Sugihardjo mengatakan program tol laut telah berhasil menekan disparitas harga meski di beberapa tempat penurunan harga tidak secara signifikan terjadi.

Baca juga: LPEM UI sebut manfaat tol laut baru dinikmati pelaku usaha

“Logikanya kalau biaya transportasi disubsidi, harga barang akan turun. Kalau tidak turun, berarti tidak dinikmati konsumen. Itu artinya ada pihak lain yang menikmati, mungkin pemilik barang atau lainnya,” katanya.

Pemerintah telah menggandeng BUMN untuk membangun gudang logistik Rumah Kita agar arus logistik bisa terpantau sehingga program tersebut bisa optimal.

Pada awal diimplementasikan 2015 lalu, program tol laut telah mengangkut 238 juta ton muatan dan meningkat hingga 279 juta ton muatan hingga 2018 lalu. Peningkatan muatan dengan adanya penambahan jumlah kapal dan rute.

Baca juga: Kemenhub evaluasi penyelenggaraan Tol Laut

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019