Sebanyak 1.565 orang korban gempa bumi di Maluku telah mendapatkan layanan dukungan psikososial dari tim yang diturunkan Kementerian Sosial (Kemensos).Kemensos juga menurunkan petugas perlindungan sosial korban bencana alam dari pusat untuk asesmen kebutuhan,
"Layanan dukungan psikososial menjangkau 1.565 orang penyintas di delapan titik," kata Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kementerian Sosial Rachmat Koesnadi di Jakarta, Rabu.
Dia merincikan mereka yang mendapatkan layanan tersebut diberikan berbagai aktivitas antara lain menggambar dan rekreasi, rekreasional, edukasi bencana dan mendongeng serta permainan edukatif.
Baca juga: Dinkes tangani tiga daerah 6.467 warga terdampak gempa Maluku
Selain itu, berbagai upaya dalam penanganan gempa Maluku yang dilakukan Kementerian Sosial antara lain, melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial Provinsi Maluku dan Kabupaten/Kota terdampak untuk penanganan korban dan mengamati situasi terkini.
Kemensos juga menurunkan petugas perlindungan sosial korban bencana alam dari pusat untuk asesmen kebutuhan, mengerahkan Tagana Provinsi Maluku dan kabupaten/kota terdampak untuk melakukan pendirian tenda darurat dan evakuasi korban ke tempat aman serta layanan dukungan psikososial.
Baca juga: BNPB harap pendataan dampak gempa Maluku segera dirampungkan
Tagana juga dikerahkan untuk pelayanan dapur umum lapangan yang terpusat di Halaman Gudang Dinas Sosial Provinsi Maluku, distribusi bantuan logistik dan beras reguler kepada penyintas yang berada di pengungsian serta penyaluran santunan ahli waris kepada keluarga korban meninggal.
Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebanyak 148.619 orang masih mengungsi akibat gempa yang terjadi di wilayah Maluku pada 26 September 2019.
Selain itu tercatat 148.619 orang masih mengungsi, 41 orang meninggal dunia, dan 1.602 orang terluka.
Baca juga: Pelni salurkan bantuan untuk korban gempa Maluku
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019