Energi baru terbarukan dan gas alam menyumbang sebesar 85 persen secara konsumsi global pada tahun 2040, berdasarkan data BP Energy Outlook 2019.sektor industri merupakan penyumbang konsumsi terbanyak penggunaan energi dengan prediksi sekitar 75 persen
Group Chief Economist Spencer Dale di Jakarta, Rabu, menjelaskan bahwa outlook kali ini memusatkan perhatian pada seberapa cepat energi global berubah dengan tantangan ganda adalah emisi yang lebih sedikit.
Baca juga: Strategi ketahanan energi ASEAN diingatkan harus solid
BP Energy Outlook juga menyoroti adanya ketidakpastian utama yang dapat mempengaruhi pola pasar energi global hingga tahun 2040.
Transisi energi berubah cepat dalam beberapa tahun mendatang khususnya energi dengan rendah karbon, hal tersebut merupakan tuntutan dalam ekonomi global yang berkelanjutan.
Persaingan dagang juga akan berdampak besar pada pasar energi, terutama apabila meningkatnya persaingan tersebut.
Untuk kawasan Asia, permintaan energi akan semakin meningkat sekitar tiga kali lipat pada tahun 2040 di mana India dan China akan menjadi yang terbanyak dari permintaan tersebut.
Baca juga: Kemendag: Indonesia siap hadapi Eropa soal kebijakan energi terbarukan
Kemudian, sektor industri merupakan penyumbang konsumsi terbanyak penggunaan energi dengan prediksi sekitar 75 persen dari permintaan keseluruhan.
Sedangkan untuk transportasi justru akan mengalami perlambatan permintaan energi, meskipun efisiensi kendaraan semakin meningkat.
Sementara itu, kebutuhan minyak akan meningkat pada paruh periode outlook pertama, yang kemudian perlahan akan stabil. Sedangkan permintaan batu bara secara global tetap rata.
Baca juga: Bappenas dorong komitmen energi bersih terbarukan guna pencapaian SDGs
Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019