Ali sendiri mengaku mengetahui isu Prabowo ditawari jabatan sebagai Menhan dari media.
"Kalaulah benar seperti yang ditulis (media) terkait kemungkinan beliau menjadi Menhan, saya ucap alhamdulillahi robbil alamin. Karena (Prabowo) punya latar belakang militer yang luar biasa yang akan memberikan kontribusi terhadap sistem pertahanan negara," kata Ali di sela-sela acara FGD Divisi Humas Polri bertajuk Milenial Dalam Pusaran Hoax dan Masa Depan Bangsa di Jakarta, Rabu.
Namun demikian Ali tidak bisa memastikan sosok yang nanti akan menduduki kursi Menhan karena hal itu hak prerogatif Presiden.
Pihaknya menyambut baik dengan pernyataan Prabowo soal kesediaan Prabowo dan Partai Gerindra untuk merapat ke pemerintahan bila pemerintah memerlukan mereka.
"Bahwa beliau dan Gerindra mempersiapkan diri kalau diperlukan pemerintah. Itu isyarat kalau nanti tidak bergabung dengan pemerintah, paling tidak, dalam posisi penyeimbang, di luar pemerintah, atau posisi oposisi itu adalah hal yang mulia karena orientasinya membangun kepentingan bangsa dan negara," katanya.
Pertemuan Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto beberapa waktu lalu, menurut dia, sangat penting untuk menciptakan suasana kondusif menjelang pelantikan presiden-wapres terpilih.
"Pertemuan itu penting untuk ruang publik, memberikan suasana sejuk jelang pelantikan Bapak Presiden," katanya.
Dalam pertemuan itu, Jokowi-Prabowo berbicara tentang kondisi ekonomi global, politik, keamanan, hingga rencana pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan Timur.
Selain itu juga dibicarakan kemungkinan Partai Gerindra masuk ke dalam Kabinet Jokowi-Ma'ruf.
Baca juga: KSP: Istana selenggarakan acara apresiasi Kabinet Kerja
Baca juga: Bupati Biak Numfor sebut menteri pilihan Jokowi harus peka
Baca juga: Menteri dari kalangan profesional fokus bekerja tanpa pikirkan politik
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019