Klub kota Roma itu harus menutup empat area tribun Utara (Curva Nord) di Stadio Olimpico, untuk pertandingan melawan juara Skotlandia pada 7 November.
Mereka juga harus menutupi tribun yang kosong itu dengan spanduk bertuliskan "#EqualGame," dengan logo UEFA di dalamnya.
Lazio didakwa setelah sejumlah penggemarnya yang berada di tribun Utara melakukan salam hormat rasis saat mereka menang 2-1 atas klub Prancis Rennes pada 3 Oktober.
Biancocelesti juga dijatuhi denda sebesar 20.000 euro oleh UEFA, yang sedang menggiatkan perang melawan rasisme.
Pada Selasa Presiden UEFA Aleksander Ceferin mengatakan sepak bola perlu melakukan perang besar terhadap rasisme. Hal itu diungkapkan setelah ketua Federasi Sepak Bola Bulgaria mengundurkan diri menyusul insiden rasis saat negara itu menjamu Inggris pada pertandingan kualifikasi Piala Eropa 2020 di Sofia sehari sebelumnya.
Baca juga: Lazio lolos dari hukuman akibat pelecehan rasial
Lazio merilis pernyataan yang memprotes hukuman terhadap mereka.
"Keputusan-keputusan yang merupakan hukuman berat nampaknya tidak memperhitungkan bahwa Biancocelesti mengecam sikap rasis dari sejumlah orang yang tidak bertanggung jawab," kata pihak klub.
Pernyataan itu ditambahi "bahwa klub menyatakan kembali tekad yang kuat untuk menuntut orang-orang itu dari perilaku yang tidak dapat diterima."
Baca juga: Insiden rayakan kemenangan, enam pemain Milan dan Lazio terkena denda
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2019