"Kami ingin memperkenalkan ciri ikonik dari Taiwan sebagai destinasi wisata ramah Muslim, salah satunya teh Taiwan yang berkualitas baik, organik, tanpa bahan kimia," ujar Direktur Pusat Informasi Wisata Taiwan, Fanny Low, di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Taiwan bidik wisatawan Indonesia dengan wisata halal
Menurut dia, ada jaminan kualitas bahwa teh Taiwan sangat baik untuk wisatawan Indonesia, khususnya Muslim, karena tidak mengandung zat ataupun melibatkan proses yang nonhalal.
Wisata minum teh bisa dinikmati di kota-kota seluruh Taiwan, namun Fanny menyarankan wisatawan yang belum pernah mengunjungi Taiwan sebelumnya untuk pergi ke tiga kota besar utama di sana.
"Kami akan menyarankan wisatawan Indonesia untuk pergi ke Ibu Kota Taipei di utara, lalu ke Taichung di tengah, dan Kaohsiung di selatan. Ketiganya terletak di tepi barat pulau Taiwan," kata Fanny.
Baca juga: Taiwan ajak masyarakat Indonesia coba "bubble tea" di tempat asalnya
Dia menambahkan bahwa di ketiga kota itu, wisatawan Indonesia akan dapat dengan mudah menemukan fasilitas wisata ramah Muslim, seperti restoran dan penginapan halal.
Selain wisata minum teh, Fanny menyebut, pasar malam khususnya di ibu kota Taipei menjadi wisata unggulan lain yang patut dicoba dengan adanya empat hingga lima pasar malam yang selalu buka setiap hari dalam kondisi apapun di sana.
Saat ini, Taiwan sedang gencar mempromosikan pariwisata ramah Muslim untuk menggaet lebih banyak wisatawan asal Indonesia, mengingat populasi Muslim Indonesia merupakan yang terbesar di dunia namun angka kunjungan wisata ke pulau itu relatif masih rendah.
Menurut catatan Pusat Informasi Wisata Taiwan, pada tahun 2018 wisatawan Indonesia yang mengunjungi Taiwan berkisar pada angka 53.000 dari total keseluruhan wisatawan dari seluruh dunia sebanyak 11 juta orang.
Baca juga: Taiwan genjot kampanye sebagai destinasi ramah Muslim
Pewarta: Suwanti
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019