• Beranda
  • Berita
  • Delapan alasan Liverpool mampu kalahkan Manchester United

Delapan alasan Liverpool mampu kalahkan Manchester United

16 Oktober 2019 20:51 WIB
Delapan alasan Liverpool mampu kalahkan Manchester United
Pelatih Liverpool Juergen Klopp dan pelatih Manchester United Ole Gunnar Solskjaer memberikan intruksi saat pertandingan Liga Inggris di stadion Old Trafford, Manchester, Minggu (24/2/2019). Kedua tim bermain imbang 0-0. ANTARA FOTO/Reuters/pras. \
Delapan alasan mengemuka untuk menegaskan bahwa Liverpool mampu mengalahkan Manchester United dalam laga yang dihelat di Stadion Old Trafford pada Minggu pekan ini.

Rivalitas Liverpool dengan Manchester United demikian mengemuka sebagai ornamen dari kredo kehidupan yakni kemenangan merupakan stempel dari mereka yang ingin senantiasa berjuang.

Liverpool di bawah arahan Jurgen Klopp kini unggul delapan poin dari Manchester City dalam klasemen puncak Liga Inggris, sementara bos Manchester United Ole Gunnar Solskjaer tiada henti berjuang meraih kemenangan dalam setiap laga.

Baca juga: MU vs Liverpool, rivalitas lama terpaut 15 poin

Berikut amatan yang dimuat dalam publikasi manchester evening news berkaitan dengan prediksi Liverpool mampu menundukkan Manchester United:

1) Faktor Old Trafford?

"Liverpool baru sekali menang manakala berlaga di Old Trafford selama dekade ini", demikian fakta sederhana dan tidak ada perdebatan soal itu.

Pada musim 2013/14, Liverpool menang 3-0 atas Manchester United dalam pertandingan yang digelar di Old Trafford.

The Reds dianugerahi tiga penalti dan mencetak dua gol. Hanya saja mereka membombardir gawang Manchester United dengan 18 tembakan dan tujuh tembakan tepat sasaran. Liverpool mampu menguasai bola, dan mendominasi pertandingan. Mereka layak menang.

Saat masih ditangani Jose Mourinho, justru Manchester United menempuh "jalan negatif". Ini jelas memiliki dampak yang tidak kecil bagi Liverpool, hanya saja kini Ole Gunnar Solskjaer justru sedang berkutat dengan masalah: bagaimana meraih kemenangan.

Memang, dukung penuh Old Trafford dapat saja menyulitkan penampilan Liverpool, hanya saja penggawa asuhan Klopp bukan tim tanpa segudang pengalaman bertanding.
 
Manajer Liverpool Juergen Klopp dalam sesi latihan di Melwood, Liverpool, Inggris, Kamis (12/9/2019). ANTARA/liverpoolfc.com/aa.


Baca juga: Juergen Klopp serta merta tidak ingin marah

2) Faktor 'derby'?

Layaknya laga derby, laga ini siap memuat "kadar emosi yang kelewat tinggi, bahkan cenderung mengabaikan hitung-hitungan nalar yang sehat."

Hanya saja, Liverpool mampu memenangkan 17 pertandingan selama melakoni Liga Inggris, dan skuat asuhan Klopp memilik kelengkapan dan kekuatan dalam menghadapi lawan manapun, termmasuk Manchester United.

Liverpool bahkan digadang-gadang tengah dibandingkan dengan Manchester City asuhan Pep Guardiola. Dengan begitu, tekanan bukan barang baru bagi pasukan The Reds.

Standar yang tepat untuk mengimbangi Man City telah menjadi faktor di sepanjang putaran itu, jadi tekanan bukanlah hal baru bagi mereka.

Solskjaer belakangan ini diterpa isu bakal diganti karena dinilai belum mampu memberi hasil terbaik bagi kubu Old Trafford.

3) Faktor Mo Salah?

Salah mengalami cedera engkel ketika Liverpool menang 2-1 atas Leicester City. Pemain ini dinilai belum menemukan hari baik saat melawan Manchester United. Ia belum mencetak gol dalam dalam empat pertandingan.

Hanya saja, kondisi dan penampilan Salah kian pulih setelah jeda internasional. Sejumlah pengamat melontarkan pujian, karena ia mampu membukukan enam gol dan tiga assists dalam 12 pertandingan.

Saat melawan RB Salzburg pada awal bulan ini, Salah justru menjadi ancaman bagi tim manapun.

Baca juga: Manchester United vs Liverpool, saat Harry bertemu Salah

4) Pertahanan solid?

"Secara statistik, Manchester United memiliki pertahanan terbaik di Liga Inggris pada musim ini." Ini ditambah dengan sederet pemain bintang yang siap memperkuat lini pertahanan, antara lain Aaron Wan-Bissaka.

Hanya saja, Liverpool bukan tanpa usaha terus menerus mengokohkan lini pertahanan, meski mereka mengakui telah menghadapi kesulitan tidak kecil saat melawan Leicester, Napoli, dan Sheffield United.

Liverpool menciptakan lebih dari satu peluang mencetak gol dalam pertandingan itu. Data itu menunjukkan bahwa penggawa asuhan Klopp memiliki dan mengandalkan naluri mencetak gol dalam setiap laga, termasuk melawan Manchester United.

Baca juga: Alexander-Arnold ukir namanya dalam Catatan Rekor Dunia

5) Rekor Klopp?

"Kemenangan 3-1 musim lalu di Anfield hanyalah kemenangan kedua bagi Klopp atas Mancehster United". Data ini tidak mutlak benar dalam setiap pertandingan.

Lebih lagi, Klopp belum menunjukkan capaian yang konstan manakala menghadapi laga krusial, meski pernyataan ini dapat terbantahkan ketika Liverpool mampu keluar sebagai juara Liga Champions.

Performa Liverpool menunjukkan grafik meningkat dari satu musim ke musim, terlebih setelah the Reds dibesut Klopp.

Baca juga: Soal sapu bersih Liverpool, Klopp: masih ada 30 pertandingan

6) Strategi menyerang Manchester United?

Apakah Solskjaer bakal mengandalkan strategi serangan balik yang cepat menakala melawan Liverpool di Old Trafford?

Solskjaer dalam beberapa kesempatan mengutarakan bahwa serangan balik yang cepat merupakan salah satu resep kebangkitan Manchester United.

Hanya saja pandit Josh Williams sampai kepada kesimpulan yang berbeda mengenai serangan balik yang siap dilancarkan pasukan Manchester United.

"Tidak banyak yang perlu ditakutkan ketika menganalisis penampilan Manchester United, meski ancaman serangan balik mereka tidak boleh diremehkan begitu saja, terutama jika saja sejumlah pemain mereka kembali pulih dari cedera sebelum laga."
 
Manajer Manchester United Ole Gunnar Solskjaer. ANTARA/REUTERS/Andrew Yates/aa.


Baca juga: Bangkitkan United, Giggs sarankan Solskjaer rekrut pemain baru

"Secara keseluruhan, masuk akal untuk menyarankan kepada Liverpool agar lebih berhati-hati. Ini berkaitan dengan keinginan dan tekad penggawa Manchester United yang ingin segara bangkit dari keterpurukan."

"Solskjaer bakal memutar otak untuk menaklukan Liverpool, meskipun The Reds siap menghentikan perlawanan kubu Old Trafford dan membungkam strategi yang diracik oleh pelatih asal Norwegia itu."

7) Faktor Pogba?

"Pogba tampil sebagai sebagai pemain yang memiliki bakat luar biasa di kubu Manchester United."

Pernyataan itu sulit terbantahkan, karena Pogba bisa saja memberi warna berbeda bagi penampilan Manchester United. Hanya saja, apakah Pogba sudah kembali bugar untuk melawan Liverpool dalam pertandingan di Old Trafford?ampu

Apakah Pogba benar-benar mampu berkontribusi dalam setiap pertandingan, utamanya dalam mendukung serangan Manchester United ke jantung pertahanan Liverpool? Efektivitasnya di lini tengah masih dapat ditahan oleh pemain Liverpool.

Pogba masih berpeluang mengancam pertahanan Liverpool.

Baca juga: Solskjaer peringatkan Real Madrid untuk tidak lagi dekati Pogba

8) Kelemahan lini pertahanan Liverpool?

"Liverpool unggul delapan poin dalam pertemuan puncak Liga Inggris setelah melakoni delapan pertandingan, meski lini pertahanan masih memprihatinkan."

Dengan hanya kebobolan enam gol sejauh ini di ajang liga domemstik, indikasi itu tidak buruk-buruk amat dibandingkan dengan capaian tim lain.

Klopp siap menurunkan komposisi terbaik di lini pertahanan, manakala melawan Manchester United.

Baca juga: Jangan pecat Solskjaer, kata mantan bek Manchester United

Pewarta: AA Ariwibowo
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2019