Sofia siap meningkatkan penawarannya dan menggandakan subsidi yang tersedia untuk Volkswagen menjadi 260 juta euro dari awal yang hanya 135 juta euro, kata anggota dewan dari Kelompok Otomotif Otomotif Bulgaria, Rosen Plevneliev kepada radio publik BNR Bulgaria, diktuip dari Reuters, Rabu.
Negara Balkan, yang meliputi Albania, Bosnia dan Herzegovina, Bulgaria, Kroasia, Montenegro, Yunani, Republik Makedonia, Serbia, dan sebagian Turki, berada dalam daftar Volkwagen untuk lokasi pabrik baru. Pengumuman penundaan pembangunan di Turki, meningkatkan harapan bagi Bulgaria.
"Pernyataan kemarin adalah awal yang baik. Tetapi ada jalan panjang yang harus ditempuh sebelum kita dapat melihat keputusan akhir yang akan diambil," kata Plevneliev, yang juga mantan Presiden Bulgaria kepada BNR.
"Bulgaria telah menyiapkan proposal yang luar biasa, yang menawarkan semaksimal mungkin di bawah undang-undang Uni Eropa," tambah Plevneliev.
Kelompok yang menyatukan lebih dari 54 perusahaan di sektor otomotif dan industri bagian mobil, telah terlibat dalam upaya lobi terhadap Volkswagen untuk penawaran pembangunan pabrik di Bulgaria.
"Kami dapat memperluas kerja sama kami dengan Volkswagen di berbagai bidang. Bulgaria akan membangun infrastruktur untuk mobil listrik. Kami juga memiliki ide bagaimana mendukung pembuat mobil dengan infrastruktur tambahan dan langkah-langkah edukasi," jelas Plevneliev.
Namun, kementerian ekonomi menolak berkomentar apakah Sofia akan meningkatkan penawarannya atau menaikkan subsidi.
Seorang juru bicara kementerian mengatakan, bahwa sebelum ada ada keputusan akhir, Bulgaria dan Turki sama-sama pesaing untuk pabrik baru.
Dengan penundaan keputusan Volkswagen, negara tetangga Romania mengatakan juga telah memulai pembicaraan baru untuk melobi.
Baca juga: Volkswagen sangkal jual saham Lamborghini
Baca juga: VW Passat dan Skoda bakal lahir dari pabrik baru di Turki
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019