• Beranda
  • Berita
  • Bertekad tekan pakan ikan impor, KKP lirik palm kernel meal

Bertekad tekan pakan ikan impor, KKP lirik palm kernel meal

17 Oktober 2019 12:48 WIB
Bertekad tekan pakan ikan impor, KKP lirik palm kernel meal
Ilustrasi: Nelayan pembudidaya karamba ikan memberi pakan ikan kerapu di tepi Pantai Lego, Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah (ANTARA FOTO/Aji Styawan)

KKP melalui Ditjen Perikanan Budidaya bersama Food and Agriculture Organization (FAO) mengembangkan pakan ikan patin berbahan baku palm kernel meal di Sumatera Selatan

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bertekad untuk mengurangi penggunaan pakan ikan impor dengan menggalakkan berbagai bahan yang bisa diperoleh dari alam lokal Nusantara, seperti palm kernel meal.

Direktur Jenderal Perikanan Budi daya KKP Slamet Soebjakto dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis, menyatakan pihaknya mendorong pengurangan tepung ikan yang selama ini sebagian besar kebutuhannya masih diimpor.

Slamet mencontohkan bungkil kelapa sawit atau dikenal dengan palm kernel meal merupakan produk sampingan pembuatan minyak kepala sawit yang tersedia sepanjang tahun di Provinsi Sumatera Selatan, berpotensi sebagai bahan baku pakan ikan.

"KKP melalui Ditjen Perikanan Budi daya bersama Food and Agriculture Organization (FAO) mengembangkan pakan ikan patin berbahan baku palm kernel meal di Sumatera Selatan melalui proyek Supporting Local Feed Self-Sufficiency for Inland Aquaculture Development in Indonesia," katanya.

Slamet menyatakan apresiasinya terhadap proyek pakan ikan mandiri tersebut karena bila palm kernel meal sudah berhasil dikembangkan, maka akan mengurangi pasokan impor.

Selain itu sejak tahun 2019 ini KKP bersama FAO memang sedang mengembangkan pakan ikan mandiri berbahan baku lokal yaitu palm kernel meal sawit melalui uji coba pakan untuk membandingkan efektivitas dan efisiensi dari formula pakan yang direkomendasikan FAO dengan pakan yang biasanya digunakan oleh pembudi daya patin.

Uji coba tersebut, lanjutnya, melibatkan enam kelompok pembuat pakan ikan yang berlokasi di Kabupaten Banyuasin dan Kota Palembang, Sumatera Selatan.

"Pakan mandiri saat ini semakin diminati dan menjadi andalan pembudi daya ikan skala kecil, karena terbukti memberi nilai tambah keuntungan, mampu menekan 30-50 persen dari biaya produksi. Selain itu, kualitas pakan mandiri mampu bersaing dengan pakan pabrikan," ujar Slamet.

Slamet berharap produk palm kernal meal  tidak semuanya untuk diekspor, mengingat komoditas itu merupakan bahan baku kaya protein yang dapat menjadi sumber bahan baku pakan ikan, sehingga meningkatkan keuntungan usahanya para pembudidaya.

Baca juga: KKP gandeng FAO kerja sama pengembangan pakan ikan

 

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019