• Beranda
  • Berita
  • Indonesia-Eurasia perluas kerja sama 18 sektor ekonomi

Indonesia-Eurasia perluas kerja sama 18 sektor ekonomi

17 Oktober 2019 14:16 WIB
Indonesia-Eurasia perluas kerja sama 18 sektor ekonomi
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Angota Dewan Menteri untuk Integrasi Ekonomi dan Makroekonomi Eurasian Economic Commission (EEC) Eurasian Economi usai menandatangani Memorandum Kerja Sama (Memorandum of Cooperation/MOC) di Tangerang, Kamis. (ANTARA/ Sella Panduarsa Gareta)

Pertemuan ini merupakan implementasi dari visi Presiden Joko Widodo dalam meningkatan ekspor...

Indonesia dan Eurasia berupaya memperluas kerja sama ekonomi melalui pertemuan bilateral antara Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita dan Anggota Dewan Menteri untuk Integrasi Ekonomi dan Makroekonomi Eurasian Economic Commission (EEC) Eurasian Economic Union (EAEU) Sergey Glasyev.

“Pertemuan ini merupakan implementasi dari visi Presiden Joko Widodo dalam meningkatan ekspor, yaitu dengan membuka pasar baru bagi produk Indonesia, dan EAEU adalah pasar nontradisional,” kata Mendag di sela-sela rangkaian kegiatan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-34 di ICE BSD City, Tangerang, Indonesia, Kamis.

Pertemuan dilanjutkan dengan penandatanganan Memorandum Kerja Sama (Memorandum of Cooperation/MOC) antara Indonesia dan EEC sebagai bentuk komitmen kedua pihak mempererat hubungan ekonominya.

Lebih lanjut Mendag menegaskan bahwa MOC akan dijadikan landasan bagi kedua pihak untuk memulai kerja sama teknis di berbagai bidang guna peningkatan perdagangan dan investasi, seperti pertukaran informasi dan pengalaman, studi bersama dan mendorong interaksi bisnis.

Bidang kerja sama MOC mencakup 18 sektor antara lain perdagangan barang, jasa, investasi, industri, pertanian, transportasi, energi, persaingan usaha dan hak kekayaan intelektual.

“Penandatanganan ini merupakan tonggak sejarah baru bagi kedua pihak. Menteri Sergey baru saja dilantik dan kunjungan ini merupakan kunjungan pertama Menteri Sergey ke luar negeri. Hal ini memperlihatkan komitmen kedua pihak dalam peningkatan hubungan perdagangan Indonesia dengan negara-negara anggota EEC,” jelas Mendag.

Pada pertemuan ini kedua menteri juga membahas isu-isu hambatan perdagangan, di antaranya ekspor kelapa sawit yang merupakan produk ekspor komoditas unggulan Indonesia ke negara EEC.

EAEU adalah pasar tunggal yang beranggotakan lima negara, yaitu Armenia, Belarusia, Kazakhstan, Kirgistan, dan Federasi Rusia. Kelompok negara EAEU memiliki populasi sekitar 183 juta jiwa dan produk domestik bruto (PDB) per kapita sebesar 27.000 dolar AS.

Pada 2018, perdagangan Indonesia-EAEU mencapai 2,85 miliar dolar AS dengan ekspor Indonesia ke EAEU sebesar 1,04 miliar dolar AS dan impor sebesar 1,81 miliar dolar AS. Secara umum tren perdagangan kedua pihak dari 2014-2018 meningkat sebesar 3,37 persen.

Baca juga: Perusahaan Indonesia-Norwegia kerja sama budi daya ikan kakap putih
 

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019