"Ada tujuh tumpeng, artinya kan Pak Jokowi merupakan Presiden ketujuh Indonesia dan angka tujuh Bahasa Jawa-nya pitu, artinya 'pitulungan' atau pertolongan. Harapannya selalu dapat rahmat dalam memimpin negara," kata perwakilan Kagama Titik Marminah di sela tumpengan di Pasar Gede Solo, Kamis.
Alumnus Farmasi UGM tahun 1965 tersebut mengatakan dipilihnya kegiatan tumpengan karena merupakan salah satunya kebudayaan Jawa yang harus dilestarikan.
"Kita tidak bisa meninggalkan kebudayaan Jawa. Kami juga melakukannya di pasar karena pasar kan ada banyak orang, kami sengaja ingin melibatkan banyak orang," katanya.
Sebanyak tujuh tumpeng nasi kuning lengkap dengan lauk pauk diletakkan berjajar di depan pintu masuk Pasar Gede. Sebelum dibagikan, tumpeng didoakan bersama dengan dipimpin oleh salah tokoh Solo yang juga anggota Kagama HM Sungkar.
"Pada hari ini kami mengadakan selamatan potong tumpeng untuk menyambut pelantikan beliau (Jokowi-Ma'ruf). Mudah-mudahan dengan ini, beliau bisa melaksanakan amanah untuk memimpin Republik Indonesia ini," katanya.
Terlihat para pedagang dan pengunjung pasar sangat antusias mengikuti acara tersebut. Bahkan tujuh tumpeng tersebut ludes diperebutkan dalam waktu 15 menit.
Salah satu pedagang Suminem mengatakan senang bisa mengikuti kegiatan tersebut karena dia ingin ikut bisa mendoakan Presiden Joko Widodo.
"Apalagi Pak Jokowi kan juga dari Solo, jadi saya dukung beliau. Dulu saat masih menjadi Wali Kota Solo sering ke sini. Semoga pelatikannya lancar, Indonesia makin makmur," katanya.
Baca juga: MPR: 20 kepala negara/perwakilan hadiri pelantikan presiden dan wakil
Baca juga: Kasetpres sarankan hotel untuk tamu negara di sekitar Gedung MPR RI
Baca juga: DKI persiapkan pelantikan presiden dan wapres sejak sebulan lalu
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019