"Alhamdulillah, dengan pendekatan digital, hari ini kita bisa mengakomodir dua problem utama penyejahteraan kaum duafa," kata Direktur Eksekutif Yayasan Dompet Dhuafa Republika Imam Rulyawan usai acara peringatan Hari Pengentasan Kemiskinan Sedunia di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan bahwa selama ini kaum duafa sulit menjadi sejahtera karena masalah permodalan dan pasar. Guna mengatasi masalah permodalan kaum duafa, Dompet Dhuafa memanfaatkan teknologi finansial guna mengumpulkan investasi dari para pemberi pinjaman untuk program pemberdayaan ekonomi kaum duafa.
Menggunakan dana investasi tersebut, Dompet Dhuafa akan mengembangkan kapasitas 25 kelompok peternak yang selama ini sudah mendapatkan pembinaan. Masing-masing kelompok akan mendapat dana Rp2 miliar mengadakan sekitar 2.000 kambing.
"Artinya akan terjadi peningkatan skala kapasitas peternak kita. Biasa terima 200 ekor, sekarang dia harus terima 2.000. Mau enggak mau akan meningkat kapasitasnya," kata Imam.
Dompet Dhuafa, kata dia, akan melakukan pendampingan agar pemberdayaan ekonomi melalui usaha ternak tersebut berjalan naik.
"Jadi untuk pengadaan kurban tahun depan, kita bina dari sekarang dengan pengadaan 2.000 ekor kambing. Kita beli bibit dengan menggunakan modal fintech melalui lender-nya (pemberi pinjamannya) anak-anak milenial," katanya.
Kemdudian, guna mengatasi masalah pasar, ia mengatakan, Dompet Dhuafa ingin mengajak 50 ribu donatur, 50 ribu pekurban, membeli hewan kurban peliharaan kelompok peternak tersebut.
Jual beli hewan kurban hasil program pemberdayaan akan dilakukan menggunakan aplikasi digital. Pembeli hewan kurban juga bisa membayar dengan mencicil.
"Jadi harga kurban 25 kilogram seharga Rp1,4 juta mulai Desember sudah bisa nyicil Rp100 ribu kah, Rp300 ribu kah, melalui bank-bank syariah yang sudah menjadi grup networking jaringan digital bankingnya Dompet Dhuafa. Jadi berkurban tidak harus menunggu banyak duit, dari sekarang sudah bisa secara digital," katanya.
Baca juga: Nusantara Peduli latih duafa setir mobil
Pewarta: Katriana
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019