Hal itu tidak lepas dari situasi kurang menyenangkan yang tengah dijalani Tottenham, termasuk kekalahan telak 2-7 dari Bayern Muenchen dan dipermalukan Brighton & Hove Albion 0-3 dalam dua pertandingan terakhir mereka.
"Tentu saja itu akan menjadi pertandingan yang sulit," kata Pochettino dalam jumpa pers pralaga yang disiarkan YouTube Tottenham.
"Bagi kami, di laga itu kami akan menghadapi diri sendiri. Lawan terbesar kami adalah diri kami sendiri," ujarnya menambahkan.
Baca juga: Tottenham terpeleset lagi, bertekuk lutut 0-3 di kandang Brighton
Pochettino juga tak mengelak jika timnya disebut tengah mengalami krisis karena hanya menang sekali dalam enam pertandingan terakhir di semua kompetisi.
Namun, bagi pelatih asal Spanyol itu yang terpenting bukan tema apa yang dipakai untuk mewakili situasi yang tengah dihadapi timnya, melainkan bagaimana timnya menyikapi hal itu.
"Ya. Anda bisa saja menerima disebut krisis setelah kalah dua pertandingan terakhir dan bagaimana kekalahan itu terjadi," katanya.
"Tapi begini, Anda bisa pakai kata apa saja, tapi yang terpenting bagaimana perasaan kami atas situasi yang terjadi," ujar Pochettino.
"Dan kami semua berharap bisa segera membalikkan keadaan yang terjadi. Tak mudah, tapi kami akan berusaha untuk bermain sebagaimana yang kami inginkan," kata dia melengkapi.
Baca juga: Tottenham tak mampu atasi masalah cederanya Hugo Lloris
Tottenham kini berada di urutan kesembilan klasemen Liga Inggris dengan koleksi 11 poin menyusul kekalahan 0-3 di markas Brighton pada pertandingan terakhir.
Performa yang terus menurun belakangan menimbulkan spekulasi bahwa Pochettino bakal didepak dari jabatannya dan Jose Mourinho siap menggantikan.
Baca juga: Mourinho incar posisi pelatih Tottenham Hotspur
Baca juga: Hasil dan klasemen Liga Inggris: suporter Liverpool patut sumringah
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2019