Single ini menjadi yang kedua bagi trio electro pop asal Jakarta yang beranggotakan Henry Foundation (vokal), Oomleo (synthesizer) dan Bondi Goodboy (synthesizer), setelah bulan Agustus lalu merilis lagu "VCR".
“Erotika” merupakan materi lama yang dikembangkan lagi ketika mereka memutuskan untuk mengaktifkan kembali Goodnight Electric.
Hal lain yang membuat dirilisnya single ini adalah rasa jenuh Henry Foundation dalam menyanyikan lagu-lagu lama saat mulai tampil lagi di panggung pada tahun 2016 lalu.
“Daripada gue harus setengah hati nyanyikan materi-materi lama, mau enggak mau gue harus bikin yang baru, yang sudah sesuai sama mood gue sekarang. Itu salah satu yang bikin kami aktif lagi,” kata Henry dalam keterengan pers yang diterima Antara, Jumat.
Lagu “Erotika” memiliki nuansa yang lebih kelam dan melankolis dibanding single sebelumnya dengan rasa new wave dan post-punk.
Baca juga: Jimi Jazz dan Monkey To Millionaire rilis album dalam format kaset
Baca juga: Belajar dengan para seniman di kursus singkat Gudskul
Henry mengatakan bahwa lirik lagu ini terinspirasi dari mengamati perilaku teman-teman sekitarnya yang bercerita tentang gelapnya kebebasan berhasrat.
“Erotika” juga hadir dalam lirik bahasa Indonesia, suatu hal yang dulu tak pernah dilakukan Goodnight Electric.
“Memang berat, menulis bahasa Indonesia dan menyanyikannya. Gue sampai harus buka kamus di Internet,” kata Henry.
“Ini salah satu strategi juga sebenarnya, hal baru untuk menarik perhatian,” tambahnya.
Lagi-lagi seperti halnya di “VCR”, Stevesmith alias Randy Danistha dan Nara Anindyaguna kembali dipercayakan sebagai produser dan Priscilla Jamail dari Monday Math Class diminta juga untuk mengisi vokal tambahan.
Video musik "Erotika" juga telah rilis di Youtube. Selain itu, single “Erotika” dan “VCR” juga akan beredar dalam format piringan 7 inci berkat kerja sama dengan Guerrilla Records dan Kamengski Records.
Baca juga: Tampil di Synchronize Fest, Goodnight Electric bagi-bagi merchandise
Baca juga: Navicula siapkan film dokumenter "Pulau Plastik"
Baca juga: SID kenang masa lalu saat tampil di Kuta Beach Festival
Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019