• Beranda
  • Berita
  • Kemendikbud dorong festival budaya Tanjungpinang 3 bulan sekali

Kemendikbud dorong festival budaya Tanjungpinang 3 bulan sekali

18 Oktober 2019 17:58 WIB
Kemendikbud dorong festival budaya Tanjungpinang 3 bulan sekali
Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Ditjen Kebudayaan Kemendikbud, Nadjamudin Ramly. (ANTARA)

Upaya melestarikan, merawat, serta memajukan kebudayaan salah satunya dapat dilakukan melalui festival budaya tingkat kecamatan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendorong Pemerintah Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau menggelar festival kebudayaan tingkat kecamatan setiap tiga bulan sekali.

"Kegiatan ini sejalan dengan UU Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, khususnya budaya Melayu di Tanjungpinang," kata Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Ditjen Kebudayaan Kemendikbud Nadjamudin Ramly  saat menghadiri Festival Gemala di Tanjungpinang, Jumat.

Dia mengatakan festival budaya di tiap-tiap kecamatan akan menggerakkan berbagai dimensi yang berpengaruh, seperti sektor UMKM, di mana warga bisa menjual pakaian hingga kelengkapan alat tradisional kesenian Melayu.

Di sektor pariwisata, kata dia, melalui kegiatan yang berorientasi kepada pertunjukan seni dan budaya itu dapat menarik kunjungan wisatawan, baik nusantara maupun mancanegara.

"Saya kira, semua sektor akan bergerak sesuai dengan efek domino masing-masing," kata dia.

Baca juga: Festival Gemala digelar Kemendikbud di Tanjungpinang

Dia mengharapkan Pemkot dan DPRD Kota Tanjungpinang lebih peduli dengan upaya-upaya memajukan kebudayaan karena hal itu bisa dilakukan dengan mengoptimalkan alokasi anggaran melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah.

Selama ini, kata dia, pos anggaran budaya di beberapa daerah jauh lebih kecil dibandingkan dengan sektor pendidikan dan lainnya.

Oleh karena itu, kata dia, tidak mengherankan jika memasuki Mei banyak pegawai Dinas Kebudayaan duduk santai sambil main catur di kantor karena anggaran sudah habis.

"Berbeda dengan Dinas Pendidikan, hingga akhir tahun pun mereka masih berangkat ke berbagai tempat," kata dia.

Nadjamuddin mengatakan Tanjungpinang terkenal dengan ragam budayanya, terutama budaya lisan berupa pantun yang oleh Kemendikbud menjadi satu di antara 10 kebudayaan yang harus dilindungi, dikembangkan, dimanfaatkan, serta dibina oleh berbagai pemangku kepentingan terkait.

Menurut dia, budaya tersebut harus tetap dipertahankan keberadaannya agar tidak tergerus perkembangan dan kemajuan zaman.

"Upaya melestarikan, merawat, serta memajukan kebudayaan salah satunya dapat dilakukan melalui festival budaya tingkat kecamatan tersebut," kata dia.

Baca juga: Buton Selatan akan gelar festival budaya bahari skala nasional
Baca juga: Festival pesona Adira Finance Makassar suguhkan kekayaan budaya lokal
Baca juga: Aneka makanan khas Betawi hadir di Festival Bongsang

 

Pewarta: Ogen
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019