Ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto ingin tampil lebih baik di French Open 2019 untuk membayar kekecewaan pasca kekalahan di babak perempat final Denmark Open 2019, Sabtu.Dari awal kami sudah ditekan lawan, dan kami juga banyak melakukan kesalahan yang tidak perlu
"Kekalahan ini memang tidak sesuai harapan. Tapi kami harus terus bangkit dan mengambil pelajaran. Kami harus bersiap lagi dan fokus untuk turnamen berikutnya. Semoga bisa lebih baik," kata Fajar seperti yang dilansir dari keterangan tertulis PP PBSI di Jakarta, Sabtu.
Pasangan yang akrab disapa Fajri ini dikalahkan wakil Jepang Takeshi Kamura/Keigo Sonoda dua gim langsung 15-21, 19-21.
Rekor pertemuan mereka memang tercatat ketat, masing-masing mengamankan lima kemenangan dalam 10 pertemuan mereka di lapangan.
Keduanya terakhir saling berhadapan di Korea Open 2019, dengan kemenangan berada di pihak Fajar/Rian dengan skor 21-16, 21-17 saat itu.
Baca juga: Fajar/Rian juara ganda putra Korea Open 2019
"Kami sudah coba bangun komunikasi dan saling mengingatkan untuk jangan gampang mati sendiri. Tapi mereka hari ini mainnya lebih siap dari pada pertemuan sebelumnya dan tidak mudah dimatikan," ujar Rian menambahkan.
Gagal melangkah lebih jauh, Fajar/Rian tak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Namun tak ingin larut terlalu lama, mereka berharap bisa bangkit di turnamen berikutnya pada French Open 2019 mendatang.
"Mereka bermain dengan sangat bagus sekali. Dari awal kami sudah ditekan lawan, dan kami juga banyak melakukan kesalahan yang tidak perlu. Apalagi di gim kedua kami sudah sempat memimpin tapi akhirnya kalah, itu harusnya tidak boleh. Kedepannya kami harus memperhatikan hal tersebut," kata Fajar mengevaluasi penampilannya.
Dengan kegagalan Fajar/Rian di perempat final, Indonesia kini menyisakan dua wakil ganda putra di babak empat besar, yaitu Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
Baca juga: The Daddies susul Minions ke semifinal Denmark Open
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2019