• Beranda
  • Berita
  • Kapolda tawarkan pengobatan gratis penderita kanker di pengungsian

Kapolda tawarkan pengobatan gratis penderita kanker di pengungsian

19 Oktober 2019 16:58 WIB
Kapolda tawarkan pengobatan gratis penderita kanker di pengungsian
Kapolda Maluku Irjen Pol Drs. Royke Lumowa, MM bersama Ketua PD Bhayangkari polda setempat, Ny. Swenly Royke Lumowa dan para pejabat utama menjenguk Ny. Asmari Lasiru, salah satu penderita kanker payudara stadium empat yang masih bertahan di tenda pengungsian Desa Hunuth, Kecamatan Teluk Ambon. (19/10) (Daniel Leonard)

Kita ke sini juga membawa dokter dan ambulance untuk mengajak ibu itu untuk turun dan kita rawat di RS Bhayangkara,

Kapolda Maluku, Irjen Pol Royke Lumowa menawarkan pengobatan gratis kepada Ny. Asmari Lasiru, salah satu penderita kanker payudara stadium empat yang masih bertahan di tenda pengungsian Desa Hunuth, Kecamatan Teluk Ambon.

"Kami tawarkan pengobatan gratis kepada Ny. Asmari yang masih terbaring lemah di dalam tenda pengungsian agar bisa menjalani perawatan medis di RS Bhayangkara Tantui," kata kapolda di Ambon, Sabtu.

Menurut kapolda, korban yang dalam kondisi sakit ini akan diberikan satu ruang kamar khusus di RS Bhayangkara tanpa dipungut biaya sepeser pun.

Baca juga: Layanan kesehatan pengungsi gempa Ambon di RSUD diupayakan gratis

Kapolda mengungkapkan, kunjungan yang dilakukan ke lokasi pengungsian bersama Ketua Pengurus Daerah Bhayangkari Polda Maluku, Ny. Swanly Royke Lumowa untuk menjenguk Asmari Lasiru setelah menerima laporan dari tim medis Polda Maluku yang telah melaksanakan bhakti kesehatan di lokasi tersebut.

"Kita menerima laporan dari tim kesehatan Polri yang sedang melaksanakan pengobatan gratis di tenda-tenda pengungsi bahwa ada pengungsi yang menderita sakit kanker payudara stadium empat yang terbaring lemas tanpa ada perawatan," jelas kapolda.

Berdasarkan laporan itulah membuat Kapolda dan ketua PD Bhayangkari serta para pejabat utama polda langsung ke lokasi pengungsian.

"Kita ke sini juga membawa dokter dan ambulance untuk mengajak ibu itu untuk turun dan kita rawat di RS Bhayangkara," tegasnya.

Namun tawaran oleh orang nomor satu di Polda itu ditolak dengan alasan masih trauma, sebab pada saat gempa 6,8 Magnitudo 26 September 2019, keluarganya memilih menyelamatkan diri mereka tanpa menghiraukan Asmari.

Baca juga: ACT gelar pelayanan medis keliling bagi pengungsi gempa Ambon

"Beliau masih trauma, kalau ada gempa siapa yang mau menolongnya, sebab saat gempa lalu semua orang lari menyelamatkan dirinya mereka tanpa menyelamatkan beliau, makanya kita tawarkan untuk ke RS Bhayangkara, di sana semuanya terlayani bahkan ketika dalam keadaan darurat pun ada yang menolong beliau," terang kapolda.

Irjen Royke yang juga merupakan mantan Asisten Deputi Koordinasi Penanganan Daerah Konflik dan Kontigensi Kemenkopolhukam RI itu menegaskan, tidak memaksa kehendak dari penderita kanker tersebut, untuk dirawat di RS Bhayangkara.

"Beliau masih trauma, tetapi tidak ada masalah kapan pun ketika bersedia maka beliau dipersilahkan untuk datang ke RS Bhayangkara, karena semua fasilitas akan kami siapkan," jelas kapolda.

Ditempat yang sama Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol. Mohamad Roem Ohoirat menambahkan, selain menjenguk hingga memberikan penawaran pengobatan gratis di RS Bhayangkara, kapolda juga memberikan sedikit biaya hidup untuk Asmari Lasiru selama di lokasi pengungsian.

Sementara Abidin selaku suami Ny. Asmari Lasiru tidak henti-hentinya menyampaikan terima kasih kepada kapolda dan pengurus daerah Bhayangkari Polda Maluku atas perhatian yang diberikan kepada isterinya.

"Terima kasih banyak kepada pak kapolda dan jajarannya karena telah datang melihat isteri saya. Pak kapolda adalah pejabat daerah pertama yang datang ke sini untuk melihat isteri saya, semoga amal kebaikan bapa dibalas oleh yang maha kuasa," jelas Abidin.

Baca juga: Pelni salurkan bantuan untuk korban gempa Maluku

 

Pewarta: Daniel Leonard
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019