Para pria bersenjata Kartel mengepung sekitar 35 penjaga nasional dan polisi di Culiacan, kota di bagian baratlaut Meksiko, pada Kamis (17/10) dan membebaskan Ovidio Guzman, salah seorang dari anak-anak gembong narkoba itu, setelah penahanannya yang singkat memicu baku-tembak dan pembobolan penjara yang mengagetkan negara itu.
Kekacauan di Culiacan, benteng Kartel Sinaloa Guzman, menekan Presiden Andres Manuel Lopez Obrador, yang naik ke tampuk kekuasaan pada Desember dengan janji menenangkan suatu negara yang letih dengan lebih dari satu dekade kekerasan geng dan pembunuhan.
Pasukan keamanan berusaha menegakkan surat perintah penahanan yang dikeluarkan hakim federal terhadap putera Guzman untuk diekstradisi, sehingga menimbulkan tanggapan sengit, kata pemerintah.
Baca juga: Presiden: Meksiko "lakukan dengan baik" bebaskan putera Guzman
Pada akhirnya Lopez Obrador mendapat kecaman di media sosial dan pakar keamanan, yang mengatakan bahwa pihak berwenang mengambil risiko mendorong tindakan peniru dengan mengalah ke geng, dan bahwa mundur dari kota besar menciptakan kesan bahwa kartel, bukan negara, yang memegang kendali.
Para pejabatnya sendiri mengatakan operasi di Cuiliacan, ibu kota Negara Bagian Sinaloa dan berpenduduk hampir satu juta, telah sesuai rencana dan sudah seharusnya direncanakan.
"Itu dilakukan dengan tergesa-gesa, konsekuensinya tidak dipertimbangkan, bagian paling berisiko tidak diperhitungkan," kata Menteri Pertahanan Luis Cresencio Sandoval dalam jumpa pers di Cuiliacan, bersama dengan Menteri Keamanan Alfonso Durazo, yang menyebut usaha untuk menangkap putera Guzman sebuah "kegagalan".
Durazo mengakui ia dan para perwira senior tidak menyadari sebelumnya tentang misi untuk menahan tahanan yang diduga pedagang narkoba, dengan menyebutnya kesalahan birokrasi,
Tetapi Presiden Lopez Obrador membela tanggapan pemerintah itu.
"Menangkap seorang penjahat tidak bisa bernilai lebih dari nyawa orang-orang," katanya. Ia menambahkan bahwa para pejabat "sudah bertindak dengan baik" membebaskan Ovidio Guzman. "Kami tidak menginginkan orang-orang mati, kami tidak menginginkan perang," kata Presiden itu, tokoh kiri yang mengambil pendekatan tidak keras berkonfrontasi menangani kelompok-kelompok pedagang narkoba itu.
"Kami sesungguhnya sudah bertindak dengan baik dalam strategi," katanya.
Sumber: Reuters
Baca juga: Ribuan demonstran turun ke jalan tuntut Presiden Meksiko mundur
Pewarta: Mohamad Anthoni
Editor: Chaidar Abdullah
Copyright © ANTARA 2019