Staf Ahli Menteri Bidang Pengembangan Ekonomi dan Kawasan Pariwisata Kementerian Pariwisata Anang Sutono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu, mengatakan negara-negara anggota ASEAN berusaha meningkatkan kerjasama di bidang pariwisata dalam mewujudkan Kawasan Asia Tenggara sebagai tujuan wisata terbaik dan berkualitas.
“Untuk itu digelar seminar yang melibatkan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bersama Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) serta Sekretariat ASEAN dan menampilkan narasumber dari Indonesia, Filipina, Kamboja, Myanmar, dan Laos,” kata Anang.
Pada kesempatan itu mereka menyampaikan “best practice” dalam menerapkan ASEAN MRA-TP sebagai pengakuan bersama negara anggota ASEAN dalam menerapkan standar kompetensi tenaga profesional di bidang pariwisata.
Ketua BNSP Kunjung Masehat dalam sambutannya menyatakan, untuk meningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor pariwisata secara menyeluruh diperlukan akselerasi secara bersama-sama dari hulu sampai hilir. Salah satunya adalah dengan mengimplementasikan ASEAN Common Competency Standard for Tourism Professional (ACCSTP).
“Dengan akselerasi secara bersama-sama sesuai fungsi masing-masing, pembangunan SDM di sektor pariwisata diharapkan akan lebih nyata," kata Kunjung Masehat. Ia mengajak semua pihak bersama-sama mengimplementasikan ACCSTP baik di sekolah vokasi, lembaga pelatihan, dan lembaga sertifikasi sehingga dalam upaya menciptakan SDM unggul di bidang pariwisata.
Sementara Anang Sutono pada kesempatan itu menyampaikan welcome remarks kepada para peserta seminar serta para panelis dan moderator dari Indonesia, Filipina, Kamboja, Myanmar, dan Laos.
Anang Sutono menyampaikan dalam pidatonya sesuai dengan arahan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, bahwa Kemenpar mengimplementasikan program SDM unggul di bidang pariwisata dengan 3C yaitu Curriculum, Certification, dan Center of Excellence.
Untuk curriculum mengacu pada standar global yakni Tedqual Certification dari UNWTO, sedangkan untuk certification para lulusan sekolah SMK Pariwisata dan perguruan tinggi pariwisata harus 100 persen mendapatkan sertifikasi MRA-TP, agar mudah diterima di pasar tenaga kerja regional tingkat ASEAN.
Program center of excellence diterapkan di 6 Pergurunan Tinggi Negeri (PTN) Pariwisata di bawah Kemenpar yakni STP NHI Bandung sebagai center of excellence untuk kuliner, STB Nusa Dua Bali wisata budaya, Poltekpar Lombok wisata halal, Poltekpar Makassar wisata maritim, Poltekpar Palembang wisata olahraga, dan Poltekpar Medan center of excellence wisata geopark.
Kegiatan seminar “Best Practice Seminar of ASEAN MRA-TP” dibagi dalam tiga sesi meliputi sesi pertama dengan ’ASEAN Member States Showcase Implementation of the ASEAN MRA-TP’ menampilkan para panelis antara lain Sim Chan Leakhena (Ministry of Tourism of Cambodia), Po Samnang (PSE Institute, the School of Hospitality and Tourism, Cambodia), Vivi Afianty (SMK 3 Malang), Muhammad Hamdani (Poltekpar Medan), Kyaw Kyaw Sint (TRC Hotel and Vocational Training Institute, Myanmar), Rhea Corina B. Mejia (Center of Technical Education, Philippines) dengan moderator I Gusti Putu Laksaguna (Vice President of National Tourism Professionals Board of Indonesia).
Sesi kedua “Sustainable Tourism Education Development Program“ menampilkan panelis Ruedi Nuetzi (Country Director, Swiss Contact Indonesia), Mee Moeurk (Kamboja), Sefnitta Saptrya Titus (Indonesia), Bounmark Tyhaphannonth (Laos), dan Tin Nilar Aye (Myanmar) dengan moderator Anang Sutono Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Kawasan Pariwisata.
Sesi ketiga “Using ASEAN MRA-TP Curricular to develop E-learning platform” menampilkan panelis Prakaikan Schneitz (Deputy Director, Program of SEAMOLEC) dan Cahya Kusuma Ratih (Research and Development Manager, SEAMOLEC) dengan moderator Tetty Desiarti (Commissioner of National Professional Certification Authority).
Kegiatan seminar tersebut diakhiri dengan kegiatan sharing dan pembelajaran terkait implementasi ASEAN MRA-TP, dengan mengajak para peserta seminar mengunjungi SMKN 9 Bandung dan Sekolah Tinggi Pariwisata NHI.
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2019