Hal tersebut dibuktikan dengan prestasi yang ditorehkan oleh pebalap XCO putra Zaenal Fanani yang merebut medali emas pada kejuaraan internasional C3 di Liquica, Timor Leste, Sabtu (19/10).
"Intinya Timnas XCO tetap fokus ke SEA Games dan tidak terpengaruh dengan permasalahan yang lain," kata Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) Budi Saputra saat dikonfirmasi dari Jakarta, Minggu.
Menurut dia, pada kejuaraan yang diikuti pebalap yang kemungkinan turun pada SEA Games 2019 seperti dari Thailand dan tuan rumah Filipina itu, timnas XCO Indonesia dipimpin oleh pelatih baru Bandi Sugito yang sebelumnya hanya menjadi asisten pelatih.
Pada kejuaraan yang diikuti 28 pebalap tersebut, pebalap XCO andalan Indonesia itu mampu menjadi yang tercepat dalam menempuh jarak 21,12 km yang terbagi dalam enam putaran dengan catatan waktu satu jam 20 menit 36 detik dan berhak mendapat medali emas.
Untuk perak direbut oleh pebalap Filipina, Archie Duran dengan catatan waktu satu jam 23 menit 45 detik dan medali perunggu direbut oleh pebalap asal Thailand, Keerati Sukprasart dengan waktu satu jam 24 menit 6 detik. Namun, hasil terbaik Fanani tidak diikuti rekan satu timnya, Rafika Farisi yang gagal finis.
Budi mengaku berdasarkan laporan dari tim pelatih jika ada satu pebalap Filipina yang tidak turun pada kejuaraan tersebut yaitu Suban Nino. Pebalap tersebut dinilai bakal menjadi pesaing Fanani pada kejuaraan dua tahunan itu.
"Dari laporan pelatih, Surban Nino memang lumayan kuat. Tapi terakhir ketemu di ACC Lebanon masih di bawah Fanani," kata pria asal Purwokerto itu.
Indonesia pada SEA Games 2019 bakal mengirimkan 19 pebalap. Adapun target medali yang ditetapkan adalah dua emas. Peluang tertinggi berasal dari disiplin MTB (XCO dan Downhill) serta dari BMX.
Baca juga: Fanani dan Rafika incar emas MTB XC di SEA Games 2019
Baca juga: Zaenal Fanani juarai MTB XC Marathon Tanjung Lesung 2019
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2019