menyatakan akan memangkas birokrasi dengan cara menyederhanakan eselonisasi menjadi hanya dua level.
"Eselon I, eselon II, eselon III, eselon IV, apa tidak kebanyakan? Saya minta disederhanakan menjadi dua level saja. Diganti dengan jabatan fungsional yang menghargai keahlian, menghargai kompetensi," kata Jokowi saat berpidato usai dirinya dilantik menjadi Presiden periode 2019-2024 di gedung MPR/DPR/DPD Jakarta, Minggu.
Presiden juga menekankan pentingnya para menteri, pejabat dan birokrat agar serius menjamin tercapainya tujuan program pembangunan.
"Bagi yang tidak serius, saya tidak akan memberi ampun. Saya pastikan, pasti saya copot," ujar Presiden.
Pada kesempatan itu, Jokowi mengatakan dalam lima tahun ke depan ingin menetapkan empat kebijakan, yaitu pertama pembangunan sumber daya manusia (SDM), kedua pembangunan infrastruktur, ketiga penyederhanaan regulasi, termasuk kelima penyederhanaan birokrasi.
"Investasi untuk penciptaan lapangan kerja harus diprioritaskan. Prosedur yang panjang harus dipotong. Birokrasi yang panjang harus kita pangkas,"
Selanjutnya, Presiden juga menyoroti soal transformasi ekonomi.
"Kita harus bertransformasi dari ketergantungan pada sumber daya alam menjadi daya saing manufaktur dan jasa modern yang mempunyai nilai tambah tinggi bagi kemakmuran bangsa demi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," ujar Presiden.
Baca juga: Pemerintah akan ajak DPR RI terbitkan dua undang-undang besar
Baca juga: Presiden sampaikan pepatah Bugis diakhir pidatonya
Baca juga: Presiden: Birokrasi harus pastikan rakyat nikmati hasil pembangunan
Sidang Pelantikan Presiden & Wapres RI
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019