"Saudara bukan lagi pemimpin satu golongan tertentu saja, akan tetapi telah menjadi milik dan pemimpin seluruh rakyat dan bangsa Indonesia," kata dia saat menyampaikan pidato politik di Gedung MPR/DPR/DPD RI Jakarta, Minggu.
Ketua MPR mengatakan pasangan Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin telah berhasil meraih simpati dari sebagian besar rakyat Indonesia, sehingga terpilih sebagai presiden dan wakil presiden. Oleh karena itu, setelah dilantik diharapkan tidak ada pembedaan kepada masyarakat.
Oleh karena itu, kata Ketua MPR, amanah yang telah diberikan oleh rakyat Indonesia tersebut tidak boleh disia-siakan Jokowi dan KH Ma'ruf Amin hanya dengan mengakomodir kelompok tertentu saja.
"Setelah memperoleh kepercayaan rakyat Indonesia, maka harus melaksanakan amanah untuk rakyat, bangsa dan negara," ujar dia.
Dalam pidato politiknya, Ketua MPR mengatakan salah satu tantangan bangsa Indonesia ke depan yaitu bagaimana cara memadukan visi dan responsi, antara aspirasi dan kapabilitas.
Di sisi lain, kata dia, pemerintah perlu menjaga kesinambungan pembangunan yang berlandaskan visi konstitusi yang memberikan prinsip dan haluan direktif berjangka panjang.
"Di sisi lain kita juga tidak boleh kehilangan fleksibilitas untuk dapat merespons ancaman dan perkembangan yang terus berubah," ujar politisi Partai Golkar tersebut.
Berbagai tantangan tersebut, katanya, perlu dihadapi dan diselesaikan oleh semua pihak terutama kepala negara yang baru saja dilantik sehingga tujuan bangsa dapat tercapai.
Baca juga: Ketua MPR ajak masyarakat gotong royong hadapi tantangan ke depan
Baca juga: Ketua MPR menilai Jokowi-Maruf mengayomi seluruh rakyat
Baca juga: Ketua MPR tegaskan demokrasi harus jamin hak sipil dan politik
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019