F-PPP nilai pidato Jokowi munculkan optimisme

21 Oktober 2019 08:42 WIB
F-PPP nilai pidato Jokowi munculkan optimisme
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato perdananya usai dilantik menjadi presiden periode 2019-2024 di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019). ANTARA FOTO/Akbar Gumay
Sekretaris Fraksi PPP DPR, Achmad Baidowi, menilai pidato Presiden Joko Widodo dalam acara pelantikan presiden-wakil presiden pada Minggu (20/10) memunculkan optimisme bagi masyarakat Indonesia.

"Pidato pertama Presiden Jokowi yang disampaikan dalam rapat paripurna MPR seusai dilantik telah menumbuhkan semangat optimisme bangsa Indonesia," kata Baidowi, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Senin.

Kemarin, Jokowi yang memasuki masa jabatan kedua memberikan pidato dengan durasi sekitar 15 menit yang penekanannya ada pada sisi perbaikan birokrasi dan upaya mencapai target kemakmuran bangsa dari sisi ekonomi.

Baidowi mengatakan target pada 2045 atau 100 tahun Indonesia merdeka untuk membawa negara Indonesia dalam jajaran negara maju, merupakan cita-cita bersama yang harus didukung semua pihak.

Juga baca: Isi lengkap pidato perdana Presiden Jokowi

Juga baca: CIPS: Penyederhanaan eselon bukan hal utama pangkas birokrasi

Juga baca: Pakar: Pidato pelantikan Jokowi adalah janji pada rakyat

Untuk merealisasikan itu, menurut dia, harus dilakukan langkah-langkah besar dan strategis seperti inovasi, peningkatan daya saing serta dukungan dari segenap elemen bangsa.

"Keinginan untuk memangkas birokrasi yang menghambat investasi layak diapresiasi termasuk menempatkan tenaga fungsional berdasarkan keahlian dan kompetensi," ujarnya.

Selain itu menurut dia, begitupun dengan keinginan menyederhanakan sejumlah peraturan perundang-undangan untuk merangsang investasi.

Ia menilai, orientasi pembangunan yang Indonesia sentris harus terus mendapat dukungan agar mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia.

Ia menilai semua itu akan tercapai dengan dukungan penuh dari segenap elemen bangsa dengan mengesampingkan kepentigan kelompok dan golongan.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019