KPR BP2BT BTN mulai diakses pengembang

21 Oktober 2019 09:39 WIB
KPR BP2BT BTN mulai diakses pengembang
Ilustrasi-Salah satu kawasan perumahan di Soloraya. KPR menjadi salah satu faktor penting lancarnya pembangunan rumah oleh pengembang. ANTARA/Aris Wasita

Sejauh ini baru pengembang yang mengembangkan kawasan perumahan di Kabupaten Karanganyar yang mengajukan KPR ini

Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) oleh Bank Tabungan Negara (BTN) mulai diakses pengembang di Soloraya.

"Sejauh ini baru pengembang yang mengembangkan kawasan perumahan di Kabupaten Karanganyar yang mengajukan KPR ini. Sudah ada dua yang mengajukan," kata Kepala BTN Surakarta Deddy Armanto di Solo, Senin.

Ia mengatakan masih terbatasnya pengembang rumah sederhana yang mengakses fasilitas kredit ini karena belum semua pemerintah daerah memberikan kemudahan terkait syarat pembangunan, khususnya untuk sertifikat laik fungsi (SLF).

"Di Soloraya, Pemda yang sudah siap menerbitkan SLF baru Karanganyar. Sedangkan untuk Pemda Sukoharjo dan Sragen belum tetapi sudah mulai ada titik terang," katanya.

Ia mengatakan SLF sendiri merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi pengembang untuk bisa mengakses fasilitas kredit BP2BT.

Sementara itu, terkait dengan berkas yang sudah diajukan oleh pengembang untuk bisa mengakses fasilitas kredit BP2BT tersebut saat ini sudah diajukan ke pemerintah pusat.

"Kemarin kami sudah mengajukan banyak berkas ke Kementerian PUPR dan mendapat respon positif," katanya.

Ia berharap ke depan akan makin banyak pengembang yang menyusul untuk mengajukan berkas serupa agar pembangunan rumah sederhana makin lancar.

Sebagaimana diketahui, BP2BT merupakan skema pembiayaan lain di luar KPR FLPP namun dengan tujuan yang sama, yaitu untuk pembangunan rumah sederhana.

"Kalau KPR FLPP kan sejak pertengahan tahun ini kuotanya sudah habis. Oleh karena itu, BP2BT ini ada untuk melengkapi skema KPR FLPP sebelumnya," katanya.

Baca juga: Peruri-BPJS TK-BTN kerja sama penyediaan rumah
Baca juga: BTN siapkan dua opsi untuk spin off unit usaha syariah

 

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019