Gojek menetapkan Presiden Group Andre Soelistyo dan Co-Founder Kevin Alui sebagai Chief Executive Officer (CEO) untuk menggantikan posisi Nadiem Makarim yang ditunjuk menjadi salah seorang menteri Kabinet Presiden Joko Widodo.Gojek sampai saat ini menghormati proses yang berlangsung, tidak mau mendahului (jadi menteri apa)
Vice President Corporate Affair Gojek Michael Say di Semarang, Senin, menjelaskan penunjukan manajemen kepada Andre dan Kevin untuk menempati posisi CEO Gojek tersebut sesuai dengan tugas yang dilakukan keduanya sehari-hari.
Michael menyatakan dengan terpilihnya Nadiem sebagai menteri maka pendiri Gojek tersebut otomatis melepaskan jabatannya di perusahaan rintisan (startup) berkategori unicorn tersebut.
Baca juga: Ini pengganti Nadiem Makarim di Gojek
"Gojek sampai saat ini menghormati proses yang berlangsung, tidak mau mendahului (jadi menteri apa)," katanya didampingi Head Regional Corporate Affair Gojek Wilayah Jateng Arum K. Prasojo.
Ditunjuknya Nadiem sebagai menteri, menurut Michael, merupakan kebanggan besar bagi karyawan Gojek.
Gojek belum tahu posisi Nadiem di kabinet mendatang.
"Kalau menurut wartawan, cocoknya di posisi mana," tanya Arum kepada pekerja media.
Nadiem Senin (21/10) pagi dipanggil ke Istana Presiden. Setelah dipanggil, Nadiem menyatakan mundur dari Gojek.
Gojek merupakan salah satu startup domestik paling terkemuka di negeri ini yang dirintis dari bawah. Kini, Gojek sudah ekspansi ke Vietnam, Thailand, Singapura, dan Filipina.
Gojek juga berkembang jauh menjadi super apps dengan layanan populer Gopay, Gofood, Gocar, dan lainnya.
Baca juga: Jadi menteri, Nadiem Makarim mundur dari Gojek
Baca juga: Nadiem Makarim mundur dari Gojek
Pewarta: Achmad Zaenal M
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019