"Kami menentang pembangunan pos militer Ankara di Suriah ... masalah tersebut harus diselesaikan melalui jalur diplomatik ... integritas Suriah harus dihormati," kata Mousavi saat konferensi pers yang disiarkan langsung melalui stasiun TV.
Pada Kamis pekan lalu dalam pembicaraan dengan Wakil Presiden AS Mike Pence, Turki sepakat untuk menghentikan serangan lima hari di timur laut Suriah guna memberi waktu bagi para petempur Kurdi angkat kaki dari "zona aman" Ankara, yang hendak dibangun di dekat perbatasan dengan Suriah.
Presiden Turki Tayyip Erdogan pada Sabtu (19/10) menyebutkan bahwa Ankara akan melanjutkan serangannya ke timur laut Suriah dan "menghancurkan kepala teroris" jika kesepakatan dengan Washington soal penarikan pasukan Kurdi dari area tersebut tidak dipatuhi secara penuh.
Iran, sekutu dekat Presiden Suriah Bashar al-Assad, telah menawarkan untuk melibatkan Kurdi Suriah, pemerintah Suriah dan Turki dalam pembicaraan, yang bertujuan membangun keamanan di sepanjang perbatasan Turki-Suriah setelah Turki melancarkan serangan terhadap pasukan Kurdi di Suriah timur laut.
Sumber: Reuters
Baca juga: Iran tawarkan diri jadi mediator Turki - Kurdi Suriah
Baca juga: Rouhani: Serangan Turki ke Suriah tak bisa diterima
Erdogan dijadwalkan kunjungi Indonesia 2020
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019