Kepala Bidang Perlindungan Anak Penyandang Disabilitas dan Psikososial Asdep PABK, Indrawati mengatakan tujuan kegiatan tersebut yakni memberi pemahaman kepada masyarakat untuk mencegah banyaknya kasus kekerasan yang terjadi terhadap perempuan dan anak.
"Kita memberi pemahaman kepada masyarakat sehingga lebih peduli terhadap kasus dan perlindungan anak terpadu bagi masyarakat," kata Indrawati di Kendari, Senin.
Selain itu, Indrawati menjelaskan, pentingnya diberikan pemahaman kepada masyarakat tentang perlindungan anak agar dapat mencegah tindakan yang dapat terjadi kepada seorang anak.
"Yang kita utamakan yaitu pencegahan terjadinya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, sehingga tidak sampai berurusan dengan pihak Kepolisian," katanya.
Baca juga: "Kids Day Expo Lampung" jadi sarana lestarikan permainan tradisional
Baca juga: Kak Seto: Lingkungan faktor utama pembentukan perilaku anak
Baca juga: KPPPA sebut 2 dari 3 anak pernah alami kekerasan
Ia menghimbau, agar masyarakat terus melindungi anak, selalu memberi hak-hak anak, mendengar pendapat anak, memberi hak bermain anak, hak kesehatan, hak pendidikan dan hak yang lainnya.
"Dengan adanya kegiatan ini, masyarakat diharapkan dapat meminimalisir adanya kejadian yang melanggar hak anak, sehingga anak itu bisa tumbuh dan berkembang dengan normal di lingkungan keluarga maupun di masyarakat," tutupnya.
Untuk diketahui kegiatan tersebut diikuti oleh perwakilan dari 17 kabupaten/kota diantara, yakni kepala desa, tokoh masyarakat, ibu rumah tangga, dan ibu PKK seluruh Sultra.*
Baca juga: LPAI dorong pemerintah sediakan tempat aspirasi khusus untuk anak
Baca juga: Komnas PA: Sukabumi belum ramah anak
Baca juga: UNICEF serukan perlindungan anak-anak dalam aksi unjuk rasa
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019