• Beranda
  • Berita
  • Mantan aktivis Fadjroel Rachman diminta bantu Presiden Jokowi

Mantan aktivis Fadjroel Rachman diminta bantu Presiden Jokowi

21 Oktober 2019 16:20 WIB
Mantan aktivis Fadjroel Rachman diminta bantu Presiden Jokowi
Komisaris Utama PT Adhi Karya Tbk Mochamad Fadjroel Rachman memberi keterangan pers usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (21/10/2019). (Agus Salim)
Mantan aktivis Mochamad Fadjroel Rachman dipanggil Presiden Jokowi ke Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, dan diminta membantunya dalam periode 2019-2024.

"Ada tugas yg disampaikan oleh beliau, tetapi mengenai bentuk tugasnya nanti akan diumumkan secara langsung saja, diberitahukan saja oleh Presiden," kata Fadjroel di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin. 

Mantan aktivis Fadjroel Rachman diminta bantu Presiden Jokowi


Baca juga: Calon menteri diundang ke Istana Rabu jam 7 dilantik jam 9

Baca juga: Pratikno, Nico, Fadjroel datangi istana kepresidenan


Fadjroel yang saat ini menjabat Komisaris Utama PT Adhi Karya menemui Presiden Jokowi didampingi Mensesneg Kabinet Kerja Pratikno.

"Saya tadi diundang makan siang oleh Pak Presiden, makan siangnya enak, ada tahu, makan siang biasa," katanya.

Ia menyebutkan dalam pertemuan itu berlangsung diskusi mengebai pidato yang disampaikan Jokowi pada 20 Oktober 2019 saat pelantikan.

"Apakah pidato itu bisa ditangkap langsung oleh publik. Saya sih mengatakan bahwa pidato itu sudah betul betul menyatakan apa yang sedang kita hadapi dan Presiden menampilkan diri sebagai Presiden yang bekerja, yang memerintah," katanya.

Fadjroel mengatakan bersedia menerima penugasan dari Presiden Jokowi. "Saya bersedia menerima apapun yang diperintahkan kepada saya untuk membantu beliau dan untuk negara ini," katanya.

Baca juga: Erick Thohir siap bantu Jokowi meski berat tinggalkan perusahaan

Baca juga: Kapolri Tito Karnavian merapat ke istana tanpa kenakan kemeja putih


Mengenai jabatannya di Adhi Karya apakah akan mundur, ia mengatakan sementara ini belum ada kepastian tentang itu.

"Itu akan dibicarakan lebih jauh soal tugas yang diberikan, apakah harus mundur atau tetap berada di sana. Belum ada pembicaraan lebih jauh," katanya.

Ketika ditanya apakah penugasannya di bidang politik, ia mengatakan latar belakang dirinya berasal dari ITB, kemudian masuk ke bidang ekonomi, hukum, dan S3 bidang komunikasi politik

Ketika ditanya apakah akan menjadi juru bicara presiden, ia mengatakan tidak mau mendahului.

"Kalau sudah ada keputusan dan penempatannya saya akan bicara lebih banyak lagi. Pada intinya saya minta bantuan kepada teman teman baik dari wartawan, mudah mudahan bisa diterima dan kita bisa bekerja sama," katanya.

Baca juga: Wishnutama diminta Jokowi tingkatkan kemampuan kreatif dan devisa

Baca juga: Bupati Minahasa Selatan datangi Istana Kepresidenan

Pewarta: Agus Salim
Editor: Eddy K Sinoel
Copyright © ANTARA 2019