"Kontingen Indonesia yang mendaftarkan diri telah melebihi kapasitas. Oleh karena itu, kami menyarankan agar pemerintah dapat menambahkan anggaran," kata Harry dalam rapat bersama Kemenko PMK, Kemenpora, KOI dan KONI di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Senin.
.
Anggaran tersebut meliputi pembiayaan atlet yang terdaftar sebanyak 773 dengan komposisi ofisial 1 banding 2, serta potensi ekstra ofisial hingga 10 persen yang berkaitan dengan tim medis dan lainnya. Dengan demikian, jumlah keseluruhan kontingen Indonesia diperkirakan berjumlah 1.276 orang.
Baca juga: Kontingen Indonesia tambah empat cabor di SEA Games 2019
Baca juga: Kontingen Indonesia incar 45 emas di SEA Games 2019
"Ini potret yang bisa kami sampaikan bahwa alokasi pendanaan untuk SEA Games saat ini Rp47 miliar dan ini hanya akan bisa dialokasikan untuk 800 orang. Kalau jumlah kontingen mencapai 1.276 atlet dan ofisial, dana yang dibutuhkan sekitar Rp64 miliar," ujar Harry.
Rapat tersebut dilakukan bersama Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan Kemenko PMK, Nyoman Shuida yang ingin mengetahui persiapan cabang olahraga menuju SEA Games, termasuk penetapan target serta jumlah atlet dan ofisial yang akan ikut serta.
Baca juga: Indonesia ajukan nomor andalan di SEA Games 2019
Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Ferry J Kono pun mendukung saran yang diajukan Harry.
"Dana Rp47 miliar itu kan yang dialokasikan Kemenpora, tetapi KOI belum pernah mengusulkan anggaran untuk Kontingen Indonesia. Munculnya dana usulan Rp64 miliar itu berdasarkan hitungan jumlah kontingen yang diberangkatkan," kata Ferry menjelaskan.
Ketika ditanya apakah usulan anggaran Rp64 miliar itu mendapat dukungan PMK, Ferry menjawab, "prinsipnya, PMK dalam pertemuan itu menerima usulan anggaran dana Rp64 miliar itu. Makanya, kita akan bicarakan dengan bu Yuni Poerwanti selaku Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora."
CdM Kontingen Indonesia Harry Warganegara selanjutnya berencana melakukan pertemuan dengan Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Yuni Poerwanti di Gedung PPIKON Kemenpora, Selasa (22/10).
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019
