Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Juanda, Jawa Timur menyebutkan, berdasarkan analisis yang dilakukan mengenai angin kencang di daerah Cangar, Batu disebabkan karena adanya pemanasan yang kuat akibat kebakaran hutan atau lahan di sekitar daerah tersebut.Pengumpulan udara yang berlangsung sangat cepat menimbulkan pusaran angin
"Sehingga udara dapat terangkat dengan kuat dan cepat," kata Kasi Data dan Informasi BMKG Juanda Teguh Tri Susanto di Sidoarjo, Senin.
Ia mengemukakan, apabila pemanasan yang demikian terjadi di suatu tempat, di tempat itu seolah-olah terjadi kekosongan udara yang dengan cepat pula diisi oleh udara sekitarnya. Sehingga daerah tersebut menjadi daerah pumpunan angin dan pengumpulan udara.
"Pengumpulan udara yang berlangsung sangat cepat menimbulkan pusaran angin," ucapnya.
Ia mengatakan, pusaran angin seperti kejadian tersebut paling sering terjadi di padang pasir, dan dapat mengangkut debu, pasir atau benda-benda ringan lainnya.
Baca juga: Satu tewas dan seribuan warga Kota Batu mengungsi akibat angin kencang
"Sesuai dengan prediksi kami, kondisi itu tidak akan berlangsung lama," katanya.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, sebelumnya memastikan bahwa kebutuhan dasar seribuan pengungsi korban bencana angin kencang di Kota Batu terpenuhi.
Khofifah mengatakan, dirinya telah memastikan tiga kebutuhan dasar para pengungsi tersebut bisa dipenuhi oleh Pemerintah Kota Batu. Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga telah memberikan bantuan berupa pakaian, makanan, alas tidur, dan lainnya.
Bencana angin kencang melanda tiga desa di wilayah Kota Batu, Jawa Timur pada Sabtu (19/10) dan Minggu (20/10) lalu menyebabkan satu orang meninggal dunia dan sedikitnya 1.183 orang mengungsi.
Baca juga: Akibat angin kencang, listrik ribuan pelanggan PLN Kota Batu padam
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019