"Saat pertama berjumpa Harry, kawan-kawanku sangat senang. Kawanku dari Amerika senang karena aku senang. Namun kawanku dari Inggris tak meragukan bahwa dia baik, tapi mereka bilang agar aku tak melanjutkan hubungan. 'Tabloid-tabloid Inggris akan menghancurkan hidupmu,'" kata Meghan Markle.
Meski demikian, karena dia jatuh cinta dengan Pangeran Harry, dia tidak mengacuhkan peringatan itu.
"Karena aku orang Amerika, aku sangat naif dan tak paham. Aku tidak pernah diberitakan di tabloid manapun. Ini rumit," katanya seperti dilansir Harper's Bazaar, Senin (21/10).
Sang Duchess dari Sussex itu melanjutkan dia sering sulit menerima pemberitaan yang tak berimbang.
"Kalau saya melakukan kesalahan, saya akan jadi yang pertama yang bilang 'ya Tuhan, saya minta maaf. Saya tak akan melakukannya lagi,' tapi saat orang mengatakan hal bohong mereka diberi tahu kalau itu tidak benar namun tetap dibolehkan mengatakannya. Saya tak tahu apakah orang-orang menerima itu."
Jelas bahwa Meghan tak henti-hentinya jadi sasaran sorotan tabloid, itulah sebabnya para penggemar membela Meghan, bahkan membuat tagar, #WeLoveYouMeghan, berharap untuk memulai perubahan.
Baca juga: Pangeran Harry tuntut dua tabloid Inggris karena menyadap telepon
Baca juga: Meghan Markle tuntut koran Inggris; Pangeran Harry serang tabloid
Baca juga: Pengagum antre beli majalah Vogue yang disunting Meghan Markle
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2019