• Beranda
  • Berita
  • Pengamat: Jokowi harus prioritaskan kalangan profesional

Pengamat: Jokowi harus prioritaskan kalangan profesional

22 Oktober 2019 09:07 WIB
Pengamat: Jokowi harus prioritaskan kalangan profesional
Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla berfoto bersama Kabinet Kerja di Istana Merdeka, Jakarta pada Jumat (18/10/2019). ANTARA/Bayu Prasetyo/am.
Pengamat Politik dari Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, Maluku Utara (Malut), Nurdin Muhammad meminta agar komposisi Kabinet Kerja II Joko Widodo-Ma’ruf Amin lebih memprioritaskan kalangan profesional dan berpengalaman dalam mengelola negara.

"Saya berharap Kabinet Jokowi kalangan profesional lebih banyak dan jangan memilih tokoh-tokoh dianggap kontroversi dan harus mengakomodir tokoh pemersatu bangsa," katanya di Ternate, Selasa.

Menurut dia, masyarakat tentunya memiliki harapan yang besar dengan adanya kabinet baru ini bisa mengaplikasikan visi-misi dari pemerintahan Jokowi-Ma’ruf, karena ada isu resesi ekonomi dan ekonomi global terutama tokoh yang mengisi posisi Menteri di bidang Ekonomi harus memiliki kemampuan manajerial dan pengalaman, sehingga bisa mengantisipasi adanya turbulensi serta gejolak ekonomi.

Akan tetapi, kalaupun Menteri yang muda dan pengalaman berbisnis yang diinginkan Jokowi, harus ada kebijakan komprehensif harus berimbang seperti Nadien Makarim dan pemilik media.

Kendati demikian, ada aspek pengelolaan negara tidak sama dengan mengurus bisnis, karena kepentingan mengelola negara harus memerlukan tokoh-tokoh yang sarat pengalaman.

Baca juga: Humas Pemkot Surabaya tanggapi kabar Risma masuk kabinet Jokowi-Ma'ruf

Baca juga: Pengamat: Calon menteri kalangan profesional yang muncul sangat layak

Baca juga: Calon menteri Jokowi, Akademisi: harus profesional


Nurdin juga meminta, agar pemerintahan kali ini harus melihat aspek kepentingan daerah, seperti daerah rawan konflik harus diperhitungkan dengan baik, jangan sampai kabinet Kerja II Jokowi-Ma’ruf tidak akomodir tokoh terbaik di daerah.

"Kami melihat, ada tokoh dari Indonesia Timur harus diakomodir, karena Menteri harus berpengalaman dalam mengelola negara seperti Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah memiliki prestasi tingkat nasional, kalau dari Maluku Utara ada tokoh muda seperti Taufik Madjid yang kini menjadi Dirjen di Kementerian Desa," kata Nurdin yang juga Ketua Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Maluku Utara tersebut.

Sebelumnya, sejumlah tokoh dari berbagai kalangan mulai dipanggil oleh Presiden Joko Widodo ke Istana Kepresidenan Jakarta, sejak Senin pagi pukul 09.34 wib kemarin, akademisi dan politisi dan mantan Ketua MK  Mahfud MD menjadi orang pertama yang terlihat datang ke Istana untuk memenuhi panggilan Presiden Jokowi.

Bahkan, beberapa orang yang dipanggil Presiden yakni Mahfud MD, Nadiem Makarim, Wisnuthama, Erick Thohir, Airlangga, Tito Karnavian, dan Pratikno yang datang bersama Fadjroel Rachman dan Nico Harjanto, serta Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Edhy Prabowo juga ikut diundang Presiden ke Istana.

Sedangkan, tokoh daerah sempat hadir ke Istana seperti Bupati Minahasa Selatan, Tety Paruntu, namun hanya menemui Ketum Golkar Erlangga Hartarto.

Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019