• Beranda
  • Berita
  • KPK panggil Direktur Operasional Perum Perindo kasus impor ikan

KPK panggil Direktur Operasional Perum Perindo kasus impor ikan

22 Oktober 2019 09:38 WIB
KPK panggil Direktur Operasional Perum Perindo kasus impor ikan
Juru Bicara KPK Febri Diansyah. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Selasa memanggil Direktur Operasional Perum Perikanan Indonesia (Perindo) Arief Goentoro dalam penyidikan kasus suap terkait dengan kuota impor ikan tahun 2019.

Arief dijadwalkan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Direktur PT Navy Arsa Sejahtera Mujib Mustofa (MMU).

"Yang bersangkutan dijadwalkan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka MMU terkait tindak pidana korupsi suap kuota impor ikan tahun 2019," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

KPK pada Selasa (24/9) telah menetapkan dua tersangka dalam kasus itu, yakni Direktur Utama Perum Perindo Risyanto Suanda (RSU) sebagai penerima dan Mujib Mustofa sebagai pemberi.

Baca juga: Kementerian BUMN copot Dirut Perum Perindo tersangka suap impor ikan

Baca juga: KPK panggil empat saksi kasus suap kuota impor ikan

Baca juga: KPK panggil Direktur Operasional Perum Perindo saksi suap impor ikan


Dalam kasus itu, KPK menemukan adanya dugaan alokasi "fee" Rp1.300 untuk setiap kilogram "Frozen Pacific Mackarel" yang diimpor ke Indonesia.

KPK menduga Risyanto menerima 30 ribu dolar AS terkait pengurusan kuota impor ikan tersebut.

Sebagai pemberi, Mujib disangkakan melanggar pasal 5 ayat (1) huruf a atau pasal 5 ayat (1) huruf b atau Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Sedangkan sebagai penerima, Risyanto disangkakan melanggar Pasal 12 huruf a atau Pasal 12 huruf b atau Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001.

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019