"Pendidikan yang diberikan kepada santri-santri itu untuk meningkatkan pengetahuan agama dan juga pembentukan karakter," kata pengamat Islam yang juga Ketua Program Studi Pascasarjana Kajian Timur Tengah dan Islam Sekolah Kajian Strategic dan Global Fakulyas Ilmu Budaya (FIB) UI saat dihubungi melalui sambungan telepon di Jakarta, Selasa.
Pendidikan karakter di pesantren, katanya, membangun karakter kebangsaan bangsa Indonesia, sehingga santri selain memiliki nilai-nilai moral yang diajarkan melalui pendidikan agama juga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Baca juga: Hari Santri amanatkan sebar Islam kasih sayang
Lingkungan dan pengajaran yang diberikan kepada santri, kata dia, telah memberikan kontribusi penting bagi masyarakat dalam menjaga nilai-nilai Islam yang moderat.
Pengajaran tentang nilai-nilai Islam telah menumbuhkan kondisi masyarakat yang harmonis, saling menyayangi dan menghormati hak-hak baik sesama manusia maupun hak makhluk lain.
Dia mengatakan kyai juga mengajar para santri untuk berbuat baik kepada semua makhluk dengan tidak melakukan kerusakan atau tindakan yang jelas-jelas melanggar agama.
Baca juga: Komaruddin Hidayat: Pesantren ciptakan keberagaman moderat
Peran pesantren dalam kehidupan masyarakat juga memberikan pendidikan agama yang bersifat moderat dengan membekali ilmu yang dibutuhkan masyarakat, terutama pengetahuan umum yang pada akhirnya bermanfaat di dalam dunia kerja.
"Peran-peran itu saya kira harus diapresiasi dan didorong terus dan pemerintah berkewajiban untuk mengembangkan atau memperluas agar pengaruh santri yang baik bisa terus mewarnai kehidupan berbangsa dan bernegara," katanya.
Baca juga: PBNU: UU Pesantren kabar gembira Hari Santri Nasional
Pewarta: Katriana
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019