Saat ini, kata dia, tamu seperti dari negara Filipina sudah melaporkan akan hadir sebanyak 19 kerajaan-kerajaan. Kemudian ada juga dari Malaysia, Singapura, Korea dan selebihnya dari Indonesia.
"Ini masih ada lagi yang akan menyusul lainnya. Kalau Indonesia banyak, tidak bisa saya sebutkan. Ini baru yang melapor sementara," ujarnya.
Baca juga: Festival Keraton Adat ASEAN di Baubau direncanakan dihadiri Presiden
FKMA yang akan dilaksanakan pada 18-21 November 2019, menurutnya, tentu penyambutannya sebelum tanggal pelaksanaan atau paling lambat 17 November mendatang.
"Mereka akan kita jemput di Bandara dan juga pelabuhan. Prosesi penjemputan mungkin kita sambut dengan tari-tarian," katanya.
Terkait transportasi, kata dia, pihak pemerintah daerah sudah menyiapkan bus milik Pemkot Baubau untuk mengefisienkan anggaran, meskipun penjemputan nanti ada kendaraan yang akan di rental.
Sedangkan untuk penginapan, lanjut dia, Kota Baubau memiliki hotel yang cukup banyak dan memadai. Termasuk rumah makan tersedia dengan berbagai menu kuliner.
"Jadi nanti kita akan kirimkan nama-nama perusahaan penyedia jasa yang untuk memfasilitasi dari raja-raja itu," ujarnya.
Ali juga mengatakan, Kemenko Kemaritiman sudah memfasilitasi urusan surat atau undangan bagi peserta FKMA yang ditujukan kepada instansi terkait di masing-masing negara peserta.
Dikatakannya, pada kegiatan FKMA ASEAN tersebut berbagai kegiatan akan digelar seperti karnaval budaya yang menampilkan prajurit keraton. "Jadi nanti selain ada pergelaran malam, kami harapkan juga akan ada pameran yang diselenggarakan oleh pusat," ujarnya.
Baca juga: Untuk Festival Keraton Masyarakat Adat ASEAN, Baubau siapkan fasilitas tamu
Pewarta: Abdul Azis Senong
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019