"Salah satu peran yang hendak kita ambil, ACT bertekad memberikan bantuan beras untuk santri," kata Ketua Dewan Pembina Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ahyudin dalam acara peluncuran beras untuk santri (BERISI) di Hari Santri Nasional di kantor ACT Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan bahwa santri saat ini jumlahnya sekitar lima juta orang di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, 80 persen dari total santri yang ada di Indonesia berada di garis kemiskinan.
Baca juga: Permudah urusan bencana-kemanusiaan ACT siapkan kantor cabang di Ambon
"Kemiskinan bagi kami itu identik dengan problem kemanusiaan. Kemiskinan bahkan dampaknya lebih besar dibandingkan bencana alam atau konflik.
"Kemiskinan bahkan melampaui bencana alam atau konflik karena kemiskinan bersifat masal dan bisa terjadi setiap saat," katanya.
Oleh karena itu, ACT ingin memberikan dukungan bagi para santri yang merupakan pejuang bangsa melalui bantuan beras untuk santri yang akan mulai didistribusikan mulai 23 Oktober hingga 25 November.
"Mulai besok kita akan salurkan di daerah-daerah cabang dan basis relawan yang sudah masuk dalam list distribusi," ujarnya.
Bantuan tersebut akan didistribusikan ke 12 provinsi, di antaranya di Pulau Jawa, dan akan disalurkan ke Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Yogyakarta, Jawa Timur dan Jawa Tengah, yang menjadi basis santri.
Ahyudin mengatakan ACT mengeluarkan dana sekitar Rp1,5 miliar untuk program bantuan 100 ton beras untuk 100 pesantren itu yang diperoleh dari lumbung pangan ACT.
Baca juga: ACT bangun 100 shelter di Maluku
"In syaa Allah kita sudah menyiapkan dana untuk 100 ton pertama," ujarnya.
Sertatus ton beras tersebut katanya akan dapat membantu 14.200 santri dengan masing-masing santri rata-rata membutuhkan tujuh kilogram beras untuk memenuhi kebutuhan energi mereka.
Ahyudin berharap dalam lima tahun ke depan ACT akan dapat memberikan bantuan hingga 500 ribu pesantren.
"Kalau seribu pesantren tiap bulan kita bisa kucuri seribu ton per bulan, identik dengan 1 juta kilogram, bisa membantu lebih dari 140 ribu santri," katanya.
Ia juga berharap program bantuan tersebut dapat menginspirasi masyarakat lebih luas untuk memberikan perhatian lebih banyak lagi bagi nasib santri yang telah membantu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Ia juga berharap bantuan tersebut dapat mendorong lembaga kemanusiaan lain untuk memberikan bantuan lain bagi para santri sehingga mereka dapat turut mencerdaskan bangsa tanpa terkendala oleh masalah ekonomi.
Baca juga: Gerakan Indonesia Dermawan diyakini dapat entaskan kemiskinan
Pewarta: Katriana
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019