"Ini artinya upaya mereka yang mengembangkan startup atau bisnis digital mendapatkan perhatian dari Presiden (Joko Widodo), bahkan ini bisa jadi semacam jalur baru bagi mereka yang ingin menjadi menteri di masa ke depannya," kata Heru melalui pesan singkat kepada Antara, di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Nadiem Makarim terima tawaran jadi menteri
Sebelumnya, setelah memenuhi panggilan Presiden Joko Widodo pada Senin (21/10), Nadiem menyatakan menerima tawaran sebagai menteri. Namun, ia tidak menyebut posisi yang ditawarkan kepadanya.
Menurut Heru yang menjabat Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute, Nadiem memiliki rekam jejak yang baik dalam membesarkan bisnis kreatif melalui perusahaan yang ia dirikan, Gojek.
Gojek, perusahaan rintisan yang terkenal berkat layanan memesan ojek, saat ini sudah berstatus sebagai decacorn, satu-satunya perusahaan rintisan Indonesia yang berada di level tersebut untuk saat ini.
Baca juga: Nadiem Makarim mundur dari Gojek
Nadiem disebut-sebut akan menjadi menteri yang mengurus ekonomi digital.
Menurut Heru, saat ini merupakan waktu yang tepat untuk membuat kementerian ekonomi digital, yang tugasnya membenahi infrastruktur ekonomi digital, membangun Usaha Kecil Menengah (UKM) agar mampu bersaing di tingkat internasional, serta meningkatkan literasi dan edukasi teknologi masyarakat.
Jika Nadiem terpilih menjadi menteri, Heru berharap, pendiri Gojek itu langsung bekerja setelah dilantik.
"Tinggal bagaimana dia membuktikan bisa membesarkan ekonomi digital Indonesia. Ini sudah tidak ada lagi waktu belajar, harus tancap gas pol sejak hari pertama dilantik," ujar Heru.
Baca juga: Masuknya pendiri Gojek di Kabinet Jokowi dinilai bawa aura positif
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019