Kepala BPBD Gowa, Iksan Parawangsa mengatakan, karhutla yang terjadi di wilayah ini memang sangat dekat dengan permukiman. Sehingga secara dini pihaknya telah mengimbau agar masyarakat setempat mengungsi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Sejak semalam saya bergabung dengan Manggala Agni melakukan upaya pemadaman dan evakuasi warga. Kondisi angin di sini kadang tidak menentu sehingga proses pemadaman sangat susah tertangani secara cepat," katanya.
Baca juga: Polda Sumsel bidik tersangka baru kasus karhutla
Baca juga: Siti: Ke depan konsep penanganan karhutla melalui pencegahan
Baca juga: PMI Kabupaten Tangerang diberangkatkan bantu korban karhutla Riau
Meski telah menyiapkan tenda pengungsian, hampir seluruh warga yang mengungsi tidak menggunakan tenda tersebut namun lebih memilih bermalam di rumah keluarganya.
"Saat ini yang terdata ada 20 KK yang mengungsi. Mereka mengungsi ke keluarganya masing-masing, padahal kami sudah siapkan tenda. Kami tetap mengimbau ke masyarakat untuk menjaga dan mengevakuasi warga yang dekat dengan kawasan," ungkapnya.
Berdasarkan data yang dikumpulkan, titik karhutla ada di enam kecamatan. Pertama, Kecamatan Parangloe berlokasi di Dusun Bontojai, Desa Borisallo, Desa Lonjoboko, dan Desa Belapunranga. Kedua, Kecamatan Manuju di Desa Tana Karaeng, Desa Tokko, Desa Benteng Rajaya, dan Desa Bilalang. Ketiga, Kecamatan Parigi di Desa sicini.
Keempat, Kecamatan Tompobulu di Desa Rappolemba. Kelima, Kecamatan Bontolempangan di Dusun Taipakkodong, Desa Rappoala dan ke enam Kecamatan Tinggimoncong di Lingkungan Lembanna, Kelurahan Pattapang.
Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019