Menurut data yang ditampilkan laman Air Visual, Rabu, Pegadungan Jakarta Barat berada pada kategori tidak sehat di angka 170 menurut parameter US Air Quality Index (AQI US) atau dengan parameter konsentrasi polusi PM 2.5 sebesar 91,9 µg/m³ dengan kelembaban 69 persen dan kecepatan angin 5,4 km perjam.
Sementara kualitas udara paling tidak sehat kedua di DKI Jakarta adalah di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, di angka 172 menurut parameter US Air Quality Index (AQI US) atau dengan parameter konsentrasi polusi PM 2.5 sebesar 96,1 µg/m³.
Rata-rata kualitas udara Jakarta secara keseluruhan berada di angka 151 atau tidak sehat menurut parameter US Air Quality Index (AQI US), atau dengan parameter konsentrasi polusi PM 2.5 sebesar 56,2 µg/m³.
Baca juga: Waspadai potensi angin kencang di Jakarta Utara hari ini
Jakarta dalam cuaca cerah dengan sedikit awan, dengan kecepatan angin 5,4 kilometer (km) perjam dan kelembaban 69 persen.
Pemerintah DKI Jakarta telah merespons permasalahan polusi udara dengan mengeluarkan Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor 66 Tahun 2019 tentang Pengendalian Kualitas Udara di Ibu Kota.
Instruksi tersebut selanjutnya diimplementasikan melalui kebijakan perluasan wilayah rekayasa lalu lintas ganjil-genap guna menekan populasi kendaraan sebagai salah satu pemicu polusi.
DKI juga melakukan uji emisi secara rutin hingga membatasi usia pakai kendaraan yang akan melintas di wilayah setempat.
Selain itu, Pemprov DKI juga mengintensifkan pengawasan terhadap pabrik yang berpotensi melanggar aturan lingkungan hingga mengintensifkan penghijauan di sejumlah titik kawasan.
Baca juga: BMKG sebut tidak ada indikasi El Nino kuat pada 2020
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019